Halokaltim.com – Bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Muara Ancalong dan sekitarnya, di Kutai Timur (Kutim), Kaltim, telah merendam ratusan rumah warga beberapa hari terakhir. Banjir tersebut belakangan disebut sebagai siklus musiman yang biasa terjadi tiap 10 tahun.
Hal itu diungkapkan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman kepada halokaltim.com saat ditemui di sela kegiatannya. Sebab, dirinya telah mengetahui hal itu sudah cukup lama, mengingat ia juga berasal dari daerah yang terdampak banjir tersebut.
Namun dirinya mengaku, musibah banjir kali ini memang berdampak lebih besar dari musibah sebelumnya. Hal ini pun menurutnya bertambah parah dengan curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah utara Kaltim sebulan terakhir.
“Kalau yang saya ketahui, karena saya juga orang sana, itu yang musiman siklus 10 tahunan itu sudah biasa. Apalagi curah hujan di wilayah utara sebulan belakangan ini cukup tinggi,” beber Ardianysah.
“Hanya kita melihat dampaknya yang kadang kala ada yang terdampak cukup besar, ada yang terdampak kecil begitu. Dan, kali ini memiliki (dampak) yang cukup besar,” lanjutnya kembali.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengungkapkan bahwa dampak cukup besar kali ini, terpengaruh dari banyaknya bangunan modern yang bersifat permanen.
“Nah, sekarang ini lebih banyak masyarakat yang membuat bangunan itu permanen begitu. Ya, sebagian besar inilah yang memiliki dampak yang cukup besar dari banjir ini,” kata Ardiansyah.
“Kalau yang rumah panggung seperti zaman dulu itu masih tidak terlalu berdampak. Sekarang dengan banyaknya rumah permanen ini yang memiliki dampak yang cukup besar, begitu menurut saya,” tambahnya. (adv)
Penulis : Andika Putra Jaya














