Tambah 15 Kasus Baru di Kaltim, Sebagian Besar dari Kasus Impor Luar Daerah

Halokaltim.com – Pandemi covid-19 nampaknya mulai memasuki masa puncak penyebarannya di Kaltim. Di mana diketahui, pasien positif Kaltim kini telah bertambah lagi sebanyak 15 kasus, per Kamis (30/4/20).

Melalui konferensi pers yang digelar secara virtual bersama awak media, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak, dari 134 kasus positif saat ini, 17 orang diantaranya, merupakan kasus orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan positif corona.

“Kasus terbanyak ada di Kota Balikpapan dengan 10 kasus, 4 kasus Kabupaten Kutai Timur (Kutim), 2 kasus di Penajam Paser Utara (PPU) dan 1 kasus lagi di Berau,” sebut Andi, dilansir dari Presisi.co, Kamis (30/4/20) petang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim itu menyebut, para OTG yang dinyatakan positif corona di PPU dan Kutim, masing-masing merupakan satu keluarga yang terpapar corona.

“Ini artinya sudah terjadi transmisi lokal meski masuk dalam lingkup dekat dan mampu di tracking keberadaanya,” jelasnya.

Sejauh ini, tren peningkatan kasus Covid-19 di Kaltim disebut Andi banyak disebabkan oleh kasus impor atau berasal dari luar daerah. Ia mengingatkan, agar warga Kaltim yang baru melakukan perjalan dari luar daerah, untuk dapat mengisolasi diri secara mandiri, utamanya dari daerah yang terjangkit.

“Ketika kita tidak bergejala, makanya itu yang harus diantisipasi,”imbaunya.

Peningkatan kasus Covid-19 di Kaltim saat ini juga disebutkan Andi berdasarkan hasil uji lab Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya yang beberapa waktu lalu sempat terhambat, lantaran stok reagen uji swab menipis.

“Saat ini, reagen sudah ada, makanya BBLK Surabaya terus mengejar specimen yang sempat tertunda pemeriksaannya,” imbuhnya.

Untuk diketahui, saat ini masih ada 184 specimen lain yang menunggu hasil uji lab dari BBLK Surabaya. Artinya, peningkatan kasus positif maupun negatif Covid-19 di Kaltim diprediksi akan terus meningkat.

“Oleh karena itu, angka ini perlu dicermati. Jaga dan patuhi aturan pemerintah untuk menjalankan physical distancing. Jika corona sudah ada di wilayah kita, artinya virus ini berada dekat dengan diri kita,” pungkasnya. (ash)