Halokaltim.com – Pandemi virus corona disease atau covid-19 yang belum kunjung pergi dari Indonesia, membuat para wakil rakyat di Bukit Pelangi Sangatta mengambil tindakan sigap. Untuk mempercepat penanggulangan wabah covid-19, DPRD Kutai Timur (Kutim) melakukan rapat terbatas untuk menggeser anggaran yang besar, Rabu (1/4/20) pukul 13.30 Wita.
Rapat yang berlangsung di Ruang Hearing, Sekretariat DPRD Kutim, di Komplek Bukit Pelangi Sangatta itu, menghadirkan para ketua komisi dan ketua fraksi. Dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Kutim Asti Mazar dan Wakil Ketua II Arfan, rapat itu dilakukan dengan terbatas.
Asti mengatakan, rapat terbatas yang membahas tentang evaluasi alokasi anggaran usulan masyarakat yang ada di DPRD Kutim. Pembahasan yang berkembang, anggaran tersebut bakal dialihkan ke alokasi penanggulangan wabah covid-19 di Kutim.
Asti meminta supaya tiap anggota DPRD Kutim yang hadir untuk melakukan koordinasi masing-masing fraksi, dilakukan setelah rapat tersebut. Lantas menentukan berapa besaran anggaran lagi yang bisa dialokasikan ke penanggulangan wabah covid-19 di Kutim.
“Besok (2 April 2020) kita akan bahas lagi untuk hal itu (kesepakatan anggaran),” ungkap Asti dalam rapat.
Anggota DPRD Kutim dari Fraksi Demokrat, Yulianus Palangiran menjelaskan, masing-masing anggota dewan diusulkan untuk bisa menggeser alokasi anggaran usulan kegiatan oleh masyarakat. Yakni, masing-masing anggota dewan Rp 200 juta untuk penanggulangan wabah covid-19 di Kutim.
Kamis (2/4/20) besok, DPRD Kutim menjadwalkan bertemu kembali membahas pematangan penggeseran alokasi anggaran untuk penanggulangan wabah covid-19 tersebut. Yakni, dengan berkoordinasi juga dengan Satgas Covid-19 maupun Dinkes Kutim untuk memperkirakan proyeksi keperluan anggaran penanggulangan wabah covid-19 di Kutim.
“Kalau saya sangat setuju dengan hal ini. Karena kita saat ini dalam kondisi yang mengharuskan untuk mementingkan penanggulangan covid-19. Jadi anggaran yang dialokasikan masing-masing Rp 200 juta itu kalau dikumpulkan dari 40 anggota DPRD, jumlahnya paling tidak bisa mencapai Rp 8 miliar. Itu bisa cukup efektif,” ucapnya.
Diketahui, rapat tersebut dihadiri oleh Asti Mazar, Arfan, Faizal Rachman, Ramadhani, David Rante, dr Novel Tyty Paembonan, Uce Prasetyo, Yulianus Palangiran, Hj Fitri, Maswar, Jimmy, Joni, Hj Kamsiah Rahman, dan beberapa anggota dewan lainnya. (adv/ash)