Musibah Menyeruak, Kadisdik Kutim Langsung Cek Lokasi ke SMP 1 Sangkulirang

Halokaltim.com – SMP 1 Sangkulirang, Kutai Timur (Kutim), Kaltim, yang terkena musibah pohon roboh akibat ditiup angin kencang, mengalami kerusakan pada sebagian bangunan. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kutim Roma Malau langsung mengunjungi sekolah tersebut.

SMP 1 Sangkulirang itu terkena musibah pada Kamis (20/2/20) sekira pukul 18.00 Wita. Kabar itu tersebar lekas di jagad maya, sehingga Roma Malau setelah mendatangi sekolah tersebut pada Jumat (21/2/20) siang.

Roma mengatakan, dirinya langsung meninjau ke lokasi SMP 1 Sangkulirang setelah mendapat kabar duka musibah tersebut. Setelah berkoordinasi dengan kepala sekolahnya, akhirnya dirinya mendapat informasi yang valid.

“Jadi itu bangunan sebenarnya sudah berusia tua, dibangun sejak 1984, dan memang sudah waktunya untuk dibangunkan bangunan baru,” terang Roma kepada halokaltim.com saat dihubungi pada Jumat (21/2/20) malam.

Menurut peninjauannya, akar pohon beringin di sebelah sekolah tersebut sudah tampak rapuh, sehingga pihak sekolah segera mengosongkan ruang kelas yang berdekatan dengan pohon itu. Para guru sudah menduga ada kerawanan tumbang.

“Tapi ketika belum selesai dipotong, di mana pohon itu sedang ditarik ke arah selatan, ternyata malah ditiup angin kencang ke arah gedung sekolah. Karena angin laut itu kencang, bangunan ruang kelas langsung hancur tertimpa pohon tersebut, sehingga mengenai 2 ruang kelas,” paparnya.

Roma langsung menyampaikan informasi ke pengambil keputusan. Supaya segera menghitung nilai biaya yang diperlukan.

“Kalau saya pribadi menyatakan ini bangunan tidak perlu direhab, tapi harusnya dibuat RKB (ruang kelas baru). Ini masuk skala prioritas, karena ini sifatnya mendesak,” ungkap Roma

Dia menegaskan, bahwa Disdik Kutim sangat perduli dengan semua sekolah di Kutim. Dengan adanya kedatangannya itu, membuktikan bahwa Pemkab melalui Disdik Kutim sangat konsen terhadap perkembangan dunia pendidikan di Kutim,” papar dia yang saat itu turut mengajak pihak Kementerian PU Samarinda itu. (adv/ash)