Halokaltim.com – Asmawardi, atau lebih dikenal dengan sapaan Adi Gondrong, sukses melenggang menjadi wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) hasil Pemilu 2019 di Kutai Timur. Sering kali dia tampil apa adanya, dengan gaya yang boleh dibilang cenderung nyentrik.
Profil tentang sosok Asmawardi, sebenarnya telah diangkat di halokaltim.com pada edisi 14 Agustus 2019. Tepat setelah dirinya dilantik. Tak ada salahnya untuk mengulas kembali sosok Asmawardi yang terkenal berani dan mau terjun langsung ke masyarakat untuk membantu meringankan persoalan masyarakat di Kutim.
Asmawardi, sebagai Anggota DPRD Kutim periode 2019-2024, telah menjadi sosok penting. Di poros legislatif, dirinya dipercaya sebagai ketua Fraksi Amanat Keadilan Berkarya (AKB).
Dalam Fraksi AKB, terdapat tiga partai besar. Yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Berkarya. Asmawardi yang memimpin fraksi itu di DPRD Kutim.
Lelaki kelahiran Kecamatan Sangkulirang pada 9 Juni 1980 itu berharap, dirinya dapat mendorong Kutim menjadi daerah yang lebih baik, dengan pembangunan infrastruktur yang terus meningkat. Terutama bagi daerah pemilihan (dapil)-nya pada pemilu 2019, yakni dapil II yang mencakup Kecamatan Sangatta Selatan, Bengalon, dan Teluk Pandan.
“Saya berjuang sebagaimana amanah rakyat memberi kepercayaan itu. Saya tak terlalu banyak mengumbar janji, hanya selalu mencoba memberi bukti nyata,” papar Adi saat diwawancarai halokaltim.com.
Adi pun tak segan menceritakan sedikit penggalan kisah hidupnya hingga ia mampu berdiri tegap hari ini. Dia mengaku, sebenarnya terlahir dari dari keluarga yang kurang mampu, sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara.
Sejak umur 10 tahun, Adi sudah hidup tanpa pelukan sang Ayah kandung karena ditinggal wafat. Namun tak patah semangat, dia tetap meneruskan sekolahnya dengan biaya yang diperoleh dari usaha tangannya sendiri.
Setelah lulus SMA, Adi memberanikan diri merantau ke Sangatta untuk mencari kerja. Tak berjalan mulus begitu saja, namun dia tetap tekun menjalani hidup. Adi sempat menjadi pembawa kapan ponton yang melayani penyebrangan selama beberapa tahun.
Perjalanan tak sampai di situ. Adi mencoba peruntungan lain. Dia terjun ke dunia pertambangan sebagai karyawan. Dia bekerja di perusahaan tersebut selama sembilan tahun.
Tentu perjalanan tak selalu mulus. Ada beebagai cobaan yang dihadapi, namun Adi tetap berusaha tegar. Dengan usaha yang tekun, perlahan akhirnya dia menjadi seorang pengusaha.
Adi mendirikan sebuah perusahaan bernama PT Kutai Lestari Mandiri. Perjalanan karirnya terus berlanjut. Dia juga sempat berhadapan dengan musim defisit ekonomi pada beberapa tahun lalu. Namun dia tetap berupaya.
Lantas Adi berhasil hingga terkenal di kalangan warga Kutim. Dia dikenal sebagai orang yang bersahaja tampil apa adanya.
Pada 2019, melalui PAN, Adi mencoba membawa aspirasi rakyat yang selama ini didengarnya. Dia paham akan Kutai Timur. Mencoba maju sebagai calon legislator (caleg) Kutim dapil II, Adi berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk duduk di bangku DPRD Kutim. (adv/ash)