Halokaltim.com – Seorang guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Hal itu juga berlaku bagi orang besar sekalipun. Seperti Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar yang juga tumbuh besar dari bantuan pendidikan dari guru di sekolah.
Lelaki yang karib disapa Ismu itu mengajak untuk merenungi, betapa mulia dan sulitnya tugas sebagai seorang guru. Apalagi guru selalu dihadapkan pada sebuah tugas, dengan dituntut supaya membentuk masa depan generasi bangsa, utamanya dalam menghadapi tantangan dunia nyata.
“Kemampuan berkarya dan berkolaborasi seorang guru akan menetukan kesuksesan anak,” ucap Ismu, dalam suatu acara peringatan Hari Guru beberapa waktu lalu.
Ismu menuturkan perubahan tidak dapat dimulai dari atas, tetapi semuanya berawal dan berakhir dari guru.
Oleh karena itu, sebagai pendidik diharapkan tidak bergantung pada perintah dan aba-aba, namun harus mengambil langkah yang cepat yaitu semangat dan inovasi yang baru, untuk memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Kutim.
“Di zaman yang semakin modern, seorang guru juga dituntut agar tidak hanya memberikan pelajaran semata, tetapi bagaimana mengajak seorang siswa dapat berinteraksi langsung, salah satunya adalah diskusi,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Ismu pada dulunya memiliki jenjang pendidikan yang berawal dari masa kecilnya dengan mengenyam pendidikan awal hingga kelas 5 SD di Kecamatan Sangkulirang, Kutim. Namun akhirnya dia menamatkan pendidikan dasar di SD Al-Khairiyah Samarinda.
Ismu kemudian melanjutkan ke SMP 2 Samarinda, lalu SMA 1 Samarinda. Selanjutnya Ismu melanjutkan langkahnya ke perguruan tinggi di Malang, Belanda, lalu kembali ke Tanah Air yakni di Yogyakarta. (adv/ash)