Halokaltim.com – Tim Penilai Anugerah Kihajar 2019 dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengunjungi Kutai Timur (Kutim), belum lama ini.
Tujuan kedatangan tim penilai yakni untuk melihat langsung penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) salah satunya Digital Learning yang sudah mulai diterapkan didua Sekolah di Kutim yaitu di SMP Negeri 1 Sangatta Utara dan SMA Negeri 2 Sangatta Utara.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma Malau, rombongan petugas Pustekkom Kemendikbud yang terdiri Bambang Dwi Anggono, Veri Saputra, Prabancoro Bayu, terlebih dahulu meninjau SMPN 1 Sangatta Utara yang berletak Jl AW Syahrani (eks Jalan Pendidikan).
Saat ditemui disela kunjungan, Kadisdik Kutim Roma Malau menjelaskan, ada 34 nominasi atau daerah yang berhasil ke tahap presentasi, terpilih 21 daerah untuk masuk ke tahap penilaian uji petik. Kabupaten Kutim menjadi salah satu yang kemungkinan besar meraih penghargaan ini dan akan mewakili 10 kabupaten se-Indonesia.
“Selasa (29/10/2019) kemarin kami telah melaksanakan persentasi dihadapan dewan juri dari Pustekkom, hasilnya Kutim masuk 18 besar. Untuk melenggang ketahap selanjutnya yakni 10 besar, maka pihak Pustekkom melakukan uji petik langsung kelapangan. Untuk melihat apa yang disampaikan dalam presentasi apakah? memang program dimaksud benar sudah diterapkan,” jelasnya.
Selain sistem digital learning diungkapkan Roma Malau, Sistem Informasi Kinerja Guru atau Simaksiru dan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) untuk pengelolaan Dana BOS juga ditonjolkan dalam penilaian penghargaan Kihajar ini.
“Seperti SIMDA Bos pelaksanaanya sudah terarah, ada sekitar 50 orang dari berbagai kecamatan langsung di interview tim Pustekkom. Mulai penginputan, perencanaan sampai apa yang keluar dari SIMDA, para operator bisa menjelaskan dengan baik,” terangnya.
Roma berharap dengan jaman serba teknologi saat ini, seluruh kalangan baik kepala sekolah, guru, orang tua, bahkan jajaran Disdik Kutim tidak ada yang Gaptek.
Sementara itu, Perwakilan Petugas Pustekkom Veri Saputra menjelaskan, maksud kedatangan pihaknya ingin melihat secara langsung bagaimana implementasi TIK untuk membantu dunia pembelajaran di Kutim seperti sistem belajar hingga sistem administrasi sekolah.
“Kita sudah melihat sekolah ini (SMPN 1 Sangatta Utara) sudah menerapkan digital learning. Kita harapkan kedepan TIK di Kutim dapat lebih meningkat lagi. Begitu juga apa yang dilihat kondisi nyata disini sebagai bahan kami dalam melihat kondisi pendidikan di luar jawa terkait TIK untuk dunia pendidikan, kendalanya apa dan solusi yang diharapkan. Jadi kami dapat merangkum dan melaporkan,” terang Veri.
Dirinya berharap, sistem TIK ini dapat dimanfaatkan tidak hanya di disekolah yang ada diwilayah kota Sangatta saja, melainkan diseluruh kecamatan di Kutim. Tentu dengan didukung infrastruktur, internet, listrik di yang memadai. Sehingga implementasi TIK di dunia pendidikan di Kutim dapat lebih baik lagi. (adv/ash)