Halokaltim.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel Moeis telah merawat seorang pasien covid-19 tanpa identitas yang akhirnya meninggal, Minggu (19/7/20). Pasien tanpa identitas tersebut ternyata berasal dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda.
Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah menjelaskan, pasien covid-19 yang telah meninggal itu merupakan lelaki berusia 49 tahun, tanpa identitas, rujukan dari TKSK Dinsos Samarinda.
Pasien dinyatakan meninggal pada pukul 17.30 Wita dengan hasil swab positif yang baru didapatkan 10 menit sebelum pasien menghembuskan nafas terakhirnya.
“Kondisi kesehatan pasien menurun di beberapa waktu terakhir ini,” ungkap Syarifah, dilansir dari Presisi.co.
Di samping itu, Syarifah juga tak menampik jika selama ini pihaknya sering menerima pasien orang terlantar dari TKSK Dinsos Samarinda. Khusus untuk kasus ini, semula lanjut Syarifah, pasien tak termasuk dalam daftar kasus terkonfirmasi positif corona.
Pasca diberlakukannya karantina wilayah di RSUD IA Moeis pada 14 Juli 2020, barulah pihaknya melakukan tes swab kepada seluruh petugas di rumah sakit, termasuk pasien yang tengah dirawat.
“Hasilnya, pasien ini dinyatakan positif Covid-19, meski belum masuk dalam rilis Dinas Kesehatan hari ini (Minggu 19 Juli 2020),” ungkapnya.
Selain terpapar oleh covid-19, pasien tanpa identitas ini juga disebut Syarifah memiliki penyakit pemberat atau komorbid berupa gangguan metabolik. Sementara itu, kesimpulan lain dari BPBD Samarinda bahwa pasien tersebut juga menderita stroke.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda langsung melakukan pemulasaran dan pemakaman jenazah tersebut, Minggu (19/7/20) malam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Ifran dalam keterangannya menyampaikan jika pasien yang dimakamkan berinisial A, pria usia 49 tahun yang semula dirawat di Rumah Sakit RSUD IA Moeis pada 26 Juni 2020 lalu.
Untuk itu, Ifran mengimbau agar warga Samarinda kembali mendisiplinkan diri dalam mematuhi anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan. Imbauan ini ia sampaikan, lantaran angka kasus terkonfirmasi positif corona di Samarinda terus melonjak, terlebih sejak Samarinda ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal dan zona merah.
“Hanya dengan demikian, kita bisa menjaga diri kita sendiri, keluarga dan juga sahabat-sahabat kita,” terang Ifran, saat berada di Taman Pemakaman Raudlatul Jannah di Jl Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda.
“Mari sama-sama kita putus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Samarinda, salam tangguh salam kemanusiaan,” tambahnya. (ash)
*Tim redaksi halokaltim.com meminta maaf karena sebelumnya ada kesalahan penulisan nama RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda, sehingga kami telah merevisinya pada 21 Juli 2020, pukul 12.58 Wita.
*Tim redaksi halokaltim.com juga berterimakasih kepada warga net yang telah membaca sekaligus memberi masukan kepada kami. Semoga pemberitaan kami bisa lebih bermanfaat ke depannya.