SANGATTA- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Yan Ipui memberikan tanggapan terkait kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang saat ini menimpa anak-anak. Tercatat sejak Januari lalu sudah ada 323 kasus dengan korban meninggal mencapai 190 jiwa.
Ia meminta kepada Pemerintah daerah untuk terus mengikuti perkembangan dan arahan dari pemerintah pusat seperti Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ihwal pencegahan maupun penanganan GGAPA.
“Tetap waspada, walaupun saat ini di sini (kutim) belum di temukan, Dinkes harus turun ke lapangan memastikan peredaran obat sudah sesuai prosedur, termasuk memastikan ijin edarnya,” jelasnya.
Yan Ipui yang saat ini menjabat Ketua Komisi B juga meminta pemerintah untuk gencar menertibkan toko atau warung yang seharusya tidak di perkenankan untuk menjual obat. Salah satunya warung sembako. Hal itu di perlukan sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat. karena penjualan obat hanya boleh di lakukan oleh apotek dan toko yang sudah memiliki izin edar.
“Dengan adanya fenomena ini, bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata, perlu peran serta masyarakat untuk peduli, dan saya minta masyarakat untuk lebih waspada jangan sembarangan beli obat, apalagi untuk anak-anak,” pintanya.