Magic Land Kutim Karena Kekayaan Alam dari Berbagai Aspek

Halokaltim – Kutai Timur (Kutim) memiliki potensi segalanya di alam. Baik dari kekayaan laut, darat, hingga hutan, semua ada. Hal ini membuat Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyebut bahwa Kutim layak disebut sebagai Magic Land atau daerah yang ajaib.

“Kutim ini saya sebut Magic Land bukan lagi wonderfull tapi memang daerah ini daerah yang ajaib semuanya ada,” papar Ardiansyah, Selasa (5/7/2022).

Ia juga menyebutkan bahwa Kutai Timur memiliki pantai dengan panjang 500 kilometer dengan kekayaan laut yang tinggi.

Bahkan dibeberapa pantai bisa menjadi primadona karena keindahannya. Namun pantai-pantai itu belum dikenal khalayak ramai khususnya wisatawan. Mulai dari Pantai Teluk Kaba, Pantai Teluk Prancis dan Pantai Teluk Lingga.

“Untuk Pantai Teluk Lingga saya sudah telusuri melalui sungai bendera. Pantainya itu akan muncul pada jam empat sore. Saya nggak bisa bayangkan, jika seseorang bisnis membangun restoran diatas laut dan itu indah sekali. Begitu lautnya disitu ada tumbu karang yang begitu indah,” ujarnya.

Selain kekayaan lautnya, kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Timur ini juga memiliki hutan yang masih terpelihara 68% dari luas 35.000 Km2. Dengan keanekaragaman hayati di dalamnya.

“Kandungan tanah kita punya banyak, ada minyak, ada batu bara, ada emas, ada biji besi. Di atasnya tidak hanya hutan, bisa ditanami sawit, coklat, bersawah, berkebun,” jelas orang nomor satu Kutim itu.

Bahkan, Kutim memiliki flora dan fauna yang beranekaragam dan tidak ada di daerah lain. Salah satunya yakni Prevab Mentoko yang terletak di Kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), yang menjadi habitat asli orangutan.

Di balik kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Kutim, khususnya laut, belum dieksplore lebih jauh oleh masyarakat. Selain itu, kini kabupaten tidak lagi memiliki kewenangan mengelola laut.

“Persoalannya dengan aturan yang baru, kita tidak memiliki laut. Dulu kabupaten/kota memiliki laut seluas 0-4 mil, dengan aturan yang baru 0 mil. Ya ternyata kekuasaan laut kini di tangan provinsi dan nasional,” tambahnya.

Meski demikian, Bupati mendorong masyarakat untuk berinovasi menggelar event kebaharian bertaraf nasional, salah satunya Sail Sangkulirang yang diyakini memiliki efek positif bagi daerah. (*)

Editor: Raymond Chouda