Kadis Peternakan Kaltim Sebut Tujuan terhadap PDRB

BALIKPAPAN – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur Munawwar mengungkapkan tujuan pembangunan peternakan yaitu meningkatkan kontribusi subsektor peternakan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim.

Demikian disampaikan Munawwar saat  rapat koordinasi dan sosialisasi investasi pembiayaan dan asuransi ternak se-Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Hotel Horison Sagita Balikpapan, 18 – 20 Mei 2022.

“PDRB Kaltim tahun 2021 sebesar Rp 695,16 triliun sedangkan kontribusi peternakan sebesar Rp 2,255 triliun (0,32 %) harapannya share dari komunitas peternakan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya dukungan pemerintah baik melalui anggaran APBD Provinsi Kaltim maupun dari APBN,” ungkapnya.

Munawwar juga mengatakan pasokan telur dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan di Kaltim mendorong tumbuhnya peternakan ayam ras petelur skala kecil, menengah dan industri ayam petelur modern di wilayah Provinsi Kaltim.

“Populasi ayam petelur pada tahun 2020 sekitar 1.200.000 ekor dengan produksi telur sekitar 9.600 ton dari kebutuhan sekitar 20.600 ton atau baru dapat memenuhi baru sekitar 46 persen,” terangnya.

Kemudian populasi sapi potong di Kaltim pada tahun 2020 sekitar 119.000 ekor yang baru bisa memasok untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi sekitar 27 persen dari total kebutuhan sekitar 90.000 ekor.

“Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi tersebut sangat dibutuhkan dukungan dari pihak swasta atau investor untuk menanamkan investasinya,” ujarnya.

Munawwar  juga mengatakan Provinsi Kaltim mempunyai wilayah yang sangat luas dan juga sangat potensial untuk mengembangkan usaha peternakan.

“Di sisi lain kondisi saat ini, kebutuhan konsumsi produk peternakan masih banyak didatangkan dari luar Kaltim antara lain pemasukan sapi potong sebanyak sekitar 40.000 ekor, daging sapi sekitar 3.000 ton, ternak kambing sekitar 50.000 ekor serta telur ayam ras sekitar 13.000 to, hanya daging ayam pedaging yang sudah dapat dipenuhi oleh produksi dari dalam Kaltim,” rincinya.

Ia juga menambahkan potensi investasi 3 komoditas yaitu ayam ras petelur, penggemukan sapi, dan perbibitan sapi dalam mendukung pemenuhan protein hewani terutama produksi daging merah masih jauh dari target untuk memenuhi konsumsi masyarakat Kaltim.

“Apalagi rencana menghadapi urbanisasi di kawasan IKN di Kaltim, sehingga pemerintah Kaltim sudah menyusun buku yang memuat informasi mengenai prospek peluang investasi di bidang peternakan yang diperlukan investor untuk menanam modalnya,” terangnya.

Sampai saat ini laporan total kredit ternak sejahtera khususnya di Kaltim yang disampaikan oleh Bankaltimtara per April 2022 sebesar Rp 20.869.000.000.

Terdiri dari Samarinda sebesar Rp 8,9 M dengan 25 debitur, Balikpapan sebesar Rp 2,5 M dengan 13 debitur, Paser sebesar Rp 235 juta dengan 3 debitur, Kukar sebesar Rp 3 M dengan 21 debitur, Tanjung Redeb Rp 2.7 M dengan 20 debitur, Bontang Rp  450 juta dengan 1 debitur, Sangatta sebesar Rp 370 juta dengan 4 debitur,  Sendawar sebesar Rp 920 juta dengan 4 debitur, Penajam Paser Utara (PPU) sebesar Rp 1,1 M dengan 4 debitur.

“Para debitur tersebut memanfaatkan bantuan modal perbankan untuk pembibitan dan budidaya sapi potong, peternakan domba dan kambing, serta peternakan unggas,” jelas Munawwar.

Asuransi ternak sapi dan kerbau adalah bentuk perlindungan usaha yang memberikan proteksi bagi peternak sapi yang bisa mendapatkan ancaman risiko seperti kematian sapi karena penyakit, kecelakaan, kehilangan akibat pencurian, maupun kematian akibat melahirkan.

“Provinsi Kaltim pada tahun 2022 mendapatkan alokasi untuk asuransi ternak dengan target sebanyak 1000 ekor sapi betina,” ungkapnya.

Ia merincikan untuk Kabupaten Kutim sebanyak 50 ekor, kabupaten PPU sebanyak 500 ekor, kabupaten Paser 20 ekor, kabupaten Kukar 50 ekor, Kabupaten Berau 150 ekor, Kota Balikpapan 100 ekor, Kota Samarinda 30 ekor, Kota Bontang 50 ekor, kabupaten Kutai Barat 50 ekor dan kabupaten Mahakam Ulu belum ada mengusulkan.

“Alokasi untuk asuransi ternak ini agar peternak mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam menjalankan usaha ternaknya,” tuturnya.(ayu/sul/adpimprov kaltim)