Gubernur Isran Noor memberi teladan bagaimana menjadi anak bangsa

SAMARINDA – Gubernur Kaltim H Isran Noor dan Wakil Gubernur H Hadi Mulyadi meninggalkan warisan luar biasa bagi generasi bangsa.

Visi Kaltim Berdaulat bukanlah sebuah keinginan untuk merdeka, melainkan motivasi agar segenap anak bangsa mau bekerja dan berupaya keras untuk menjadi lebih baik dalam  bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gubernur Isran Noor memberi teladan bagaimana menjadi anak bangsa yang sesungguhnya.

Salah satu teladan yang dicontohkan pemimpin yang selalu murah senyum dan humoris itu adalah berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadan. Dan bukan sekadar berbagi, Gubernur Isran Noor juga memberikan sejarah baru bagi Kaltim. Yakni berbagi kebahagiaan dengan anak yatim piatu dan duafa, bukan hanya muslim, tapi juga nonmuslim.

Berbagi kebahagiaan itu dilakukan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan menyambut Hari Raya Idulfitri 1443 H Tahun 2022 di Pendopo Odah Etam, Kamis (28/4/2022).

“Ini menandai kepedulian kita kepada masyarakat dan generasi muda, tidak terkecuali bagi anak-anak dari nonmuslim,” kata Gubernur Isran Noor.

Berbagi kebahagiaan dengan anak-anak nonmuslim saat Ramadan.

Mantan bupati Kutai Timur itu menegaskan selama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, dirinya tidak akan    membeda-bedakan kepedulian dan perhatian.

Apapun keyakinan dan agama warganya, kepedulian dan perhatian akan diberikan sama. Begitu pun suku, ras, warna kulit dan budayanya.

“Mau yang beragama Islam, Nasrani, bahkan Yahudi sekalipun. Saya akan hormati sama seperti yang lain. Sepanjang dia berada di negara ini, warga di daerah ini, maka wajib dilindungi dan dipenuhi hak-haknya,” tandas Isran.

Kebijakan Isran-Hadi ini tak ayal memberikan kebahagian luar biasa bagi  anak-anak yatim piatu dan duafa dari warga  nonmuslim. Mereka pun turut menikmati kebahagiaan Ramadan, seperti dinikmati umat muslim.

“Semangat dari kebijakan ini adalah kepedulian dan persatuan. Ini tidak akan mengubah akidah saya dan siapa pun,” tegas Gubernur.

Katerina Nainggolan, pengasuh Panti Asuhan Little Sunshine Samarinda sangat bersyukur dengan kebijakan duet pemimpin Kaltim ini.

“Kami sangat-sangat terharu,” ucapnya dengan wajah memerah dan mata berkaca-kaca  usai menerima santunan bagi anak-anak asuhnya.

Pemberian santunan saat Ramadan di Pendopo Odah Etam ini menjadi momen sangat luar biasa bagi anak-anak nonmuslim itu.

“Ini pertama kali kami ke sini, ya karena diundang Bapak Gubernur,” ucapnya lagi.

“Dapat undangan Bapak Gubernur menjadi kebahagiaan luar biasa bagi kami,” sambungnya.

Bisa menerima santunan di bulan suci umat muslim menjadi kebahagian tersendiri bagi mereka.

Menurut dia, apa yang dilakukan Gubernur Isran Noor merupakan pertama kalinya dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Bahkan dia menilai acara yang digelar Pemprov Kaltim ini sebagai implementasi toleransi yang sesungguhnya, sehingga bisa dipahami anak-anak nonmuslim akan hidup bersaudara dan berdampingan meski berbeda keyakinan.

“Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Gubernur sudah memberi perhatian yang luar biasa,” puji Katerina.

“Terima kasih Bapak Gubernur, ini luar biasa bagi kami,” tutupnya.

Secara keseluruhan, santunan berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Kaltim. Total 300 paket.  Terdiri 200 paket untuk tujuh yayasan muslim dan 100 paket bagi anak-anak nonmuslim.

Penerima santunan berasal dari Panti Asuhan Qolbu Salim 8 anak dan Panti Asuhan Kasih Bunda Utari 25 anak. Ada pula panti lainnya yakni Panti Asuhan  Nurul Haq 39 anak, Uswatun Hasanah 40 anak, Ponpes Nurul Hidayah 9 anak, Aisyiyah Siti Khodijah 50 anak, Rumah Anak Yatim FJDK 13 anak, Panti Little Sunshine 20 anak, anak guru yang terkena dampak Covid-19 yaitu 1 orang dan anak-anak tidak mampu  yang dihimpun gereja di Samarinda Seberang  sebanyak 45 anak. (yans/mar/sul/ky/adpimprov kaltim)