Halokaltim – Setelah sukses menjadi salah satu pembicara dalam Conference of Party (COP) 24 Kotawice di Polandia pada 12 November 2018, dan konferensi perubahan iklim PBB ke-25 di Kota Madrid pada 11 Desember 2019 terkait pengelolaan hutan Wehea. Kini ketua Lembaga Adat Wehea, Desa Nehas Liah Bing, Siang Geah dikabarkan akan kembali menjadi salah satu narasumber disikusi panel dalam acara ekspos 5 tahun pembangunan hijau di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) atau Kaltim Green.
“Rencananya saya diundang sebagai salah satu pembicara mewakili Masyarakat Wehea dalam acara ekspos 5 tahun pembangunan hijau di Provinsi Kalimantan Timur, yang akan berlangsung di Ballroom Cristal 1 Hotel Mercure pada Rabu (8/6/2022) mendatang,” kata Siang Geah yang juga merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Menurut Siang Geah yang juga merupakan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kutim pada ekspos 5 tahun pembangunan hijau di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang bertajuk mendukung pembangunan smart forest city Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dirinya diminta membawakan materi terkait kontribusi Masyarakat Wehea terhadap perlindungan habitat Orang Utan di Bentang Alam Wehea.
“Saya akan membawakan materi bagimana pengelolaan hutan lindung Wehea yang selama ini dilakukan oleh Masyarakat adat. Yang mau kita sampaikan apa yang sudah kita lakukan selama ini,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/6/2022).
Karena itu, dirinya berharap dengan diundangnya dirinya menjadi salah satu narasumber dalam ekspos 5 tahun pembangunan hijau di Provinsi Kalimantan Timur, pengelolaan hutan lindung Wehea yang ia sampaikan nantinya bisa menjadi bahan informasi kepada berbagaimacam pihak agar bisa ikut terlibat dan berkontribusi dalam pengelolaan hutan Wehea.
“Jadi kita juga membuka peluang bagi siapapun yang mau untuk bersama-sama melakukan pengelolaan hutan. Jadi hutan itu tanggungjawabnya bukan hanya di kami, tapi tanggungjawab bersama terutama masyarakat Kabupaten Kutai Timur. Supaya yang namanya hutan ini betul-betul ada yang lestari dan bisa di banggakan di Provinsi Kaltim,” terangnya kepada media ini.
Lebih lanjut Siang Geah mengatakan dalam diskusi panel itu nantinya ada tujuh (7) orang yang akan menjadi narasumber, diantaranya Kepala Bappeda Provinsi Kaltim, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Pimpinan PT Berau Coal, Ketua Yayasan Bioma, Ketua Yayasan Mangrove Lestari, Siang Geah dan Ketua Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan Kaltim.
“Kalau dari Kabupaten Kutai Timur hanya saya satu-satunya yang menjadi narasumber. Tapi saya tidak tahu yang lainnya nanti perkembangannya nanti seperti apa. Kalau berdasarkan undangan hanya saya sendiri,” tutupnya. (*)
Penulis: Habibi
Editor: Raymond Chouda