Halokaltim – Sebanyak enam Koperasi Rakyat Swakelola menandatangani kesepakatan pengembangan sawit rakyat berkelanjutan, di Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur (Kutim), Rabu (27/4/2022).
Penandatanganan dilakukan enam koperasi tersebut dengan UPT Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (P4) Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN Grup), dan GIZ. Yakni, sebagai bentuk komitmen dalam penerapan praktik, baik dalam lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) di lingkup petani.
Dari 6 koperasi tersebut, 4 koperasi merupakan anggota Pusat Koperasi Perkebunan Semoga Sawit Wahau Jaya (Puskopbun SSWJ) yang pada 2021 lalu telah memulai kerjasama dengan DSN Grup dalam jual beli TBS dan pemberdayaan koperasi. Dua koperasi lainnya adalah Koperasi Sawit Usaha Tani Sejahtera (SUTS) dan Koperasi Kele’an Blom Kejah (KBK).
Baca juga Rutan Tanjung Redeb Ikuti Upacara Peringatan Hari Pemasyarakatan se-Indonesia, Ini Pesan Yasonna
Penandatangan MOU berlangsung pada tanggal 13 April 2022 di Muara Wahau. Enam koperasi diwakili oleh masing-masing Pengurus Koperasi. DSN Grup diwakili oleh Mulyadi, Plantation Head Area Kaltim. UPT P4 Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng masing-masing diwakili oleh Ketua UPT. Sementara, pihak GIZ diwakili oleh Project Leader Kalimantan Timur, Ade Cahyat.
Sasaran MoU perkebunan sawit rakyat keberlanjutan adalah menuju terjaminnya nilai ekonomi produksi TBS hasil kebun sawit rakyat swakelola dengan mengutamakan standarisasi praktek ESG yang baik.
Abu Naim, Kepala UPT P4 Kecamatan Muara Wahau menyampaikan dukungan kepada Pengurus 6 Koperasi Swakelola untuk melanjutkan kerjasama terkait pemasaran TBS dengan DSN Group yang telah menerapkan standar RSPO & ISPO. Ia berharap dengan adanya tambahan pendampingan intensif dari UPT P4 dan GIZ serta kolaborasi dari seluruh pihak yang terlibat, peningkatan standar kualitas perkebunan rakyat diwilayahnya akan dapat dipercepat.
Dalam sambutannya PH DSN Group, Mulyadi menjelaskan bahwa Standar RSPO dan ISPO bagi DSN Grup adalah komitmen yang dipraktekan dalam seluruh rantai pasokan TBS sampai CPO, yang dihasilkan dari kebun inti, kemitraan, maupun kebun rakyat swakelola. Mulyadi berharap kolaborasi ini menghasilkan manfaat saling menguntungkan terutama untuk masa depan sawit rakyat di Kaltim yang tidak hanya tersertifikasi namun mendapat saluran distribusi premium di pasar global.
Dalam kesempatan yg sama Sunardi, salah seorang petani sawit mewakili Pengurus 6 Koperasi Swakelola, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. Meskipun tidak ringan dalam prakteknya, para petani telah mengakui bahwa wawasan berstandar nasional dan internasional tersebut akan membekali para petani anggota koperasi dalam meningkatkan kualitas hasil produksinya.
Baca juga DPK KNPI Sangatta Utara Turun ke Jalan, Warnai Akhir Ramadhan dengan Berbagi
Koordinator GIZ, Ade Cahyat yang juga hadir pada acara tersebut menambahkan bahwa 6 koperasi yang terlibat dalam kesepakatan ini akan memulai tahap awal audit RSPO pada bulan Juli 2022. GIZ bersama UPT P4 akan terus mengupayakan pengembangan sawit rakyat bersertifikat ESG di wilayah Kaltim, khususnya di Wahau-Kongbeng untuk kejayaan perkebunan sawit rakyat. (*)
Editor: Raymond Chouda