Halokaltim – Perwakilan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutim mengikuti rapat dengar pendapat bersama Pemerintah Daerah, yang berlangsung di Ruang Hearing Kantor DPRD Kutim, Selasa (12/4/2022).
Dipimpin langsung Ketua DPRD Kutim Joni dan diikuti sejumlah anggota dewan, hadir pula Wakil Bupati Kasmidi Bulang beserta jajaran pemerintahan. Pihak Yayasan STIPER bersama perwakilan beberapa dosen dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga dihadirkan dalam agenda tersebut.
Isu terkait penutupan perguruan tinggi tertua di Kutim itu menjadi pembahasan utama dalam rapat. Masalah alokasi anggaran dan krisis keuangan yang dialami pihak yayasan dan kampus dianggap menjadi pemicu timbulnya kabar tidak sedap tersebut.
“Banyaknya pemberitaan di media bahwa kampus STIPER akan ditutup, ini menggugah hati bahwa ketika ada pemberitaan semacam ini maka sebagai alumni kami hadir untuk mempertanyakan hal itu. Karena kami tidak ingin, sebagai alumni tanpa kampus,” ungkap Aleks Bhajo, salah satu perwakilan IKA STIPER yang hadir.
Baca juga Penimbangan TBS Ditutup, Ratusan Warga Datangi Kantor Desa Teluk Pandan
Seperti yang sudah diketahui, STIPER merupakan perguruan tinggi di bawah naungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim, yang mana seluruh alokasi anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim.
Namun beberapa keluhan terkait lambatnya atau kurangnya anggaran menjadi persoalan yang hingga kini belum terselesaikan. Aleks beserta pihaknya meminta penjelasan terkait mekanisme dari penganggaran STIPER itu sendiri.
Baca juga Pemkab Setujui Tuntutan Demonstran, Wabup: Selama Tidak Melanggar Aturan dan Kontistusi
“Kami harap hari ini ketua yayasan STIPER mau terbuka terhadap kami. Dan, saya yakin dengan hadirnya Pak Wakil Bupati hari ini adalah bentuk komitmen dari pemerintah untuk ke depannya agar tidak terjadi persoalan yang sama, seperti dosen baik gaji maupun insentif yang tak kunjung cair dan sebagainya,” tuturnya. (*)
Penulis: Andika Putra Jaya