Halokaltim.com – PDI Perjuangan Kaltim melakukan aksi bersih sungai di Sungai Karang Mumus (SKM), Samarinda, beberapa waktu lalu. Momen ini sekaligus jadi kesempatan bagi anggota Komisi III DPRD Kaltim Ananda Emir Moeis meninjau pembangunan turap bantaran SKM.
“Itu yang saya lihat masih separuh. Masih banyak sampah dari limbah rumah tangga yang hanyut,” sebutnya.
Padahal, lanjutnya, sudah banyak aktivis lingkungan yang melakukan bersih-bersih SKM. Bahkan di lokasi itu sudah ada kapal khusus Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk mengangkut sampah di SKM.
“Setengah hari saja sudah dapat hampir 1 ton sampah. Ada popok dan plastik. Ini mesti dicarikan solusi. Seperti melanjutkan pembangunan turap sampai di ujung sungai. Pembangunan ini bisa bekerja sama dengan Pemprov Kaltim dalam hal anggaran,” sebutnya.
Namun harus dipikirkan pula soal warga SKM. Ini sangat sensitif. Sebab warga harus digusur. Rentan terjadi konflik antara warga dan Pemkot Samarinda. “Makanya selain menggusur harus dicarikan solusi. Jangan sampai pula mematikan sumber ekonomi mereka,” urainya.
Terlebih di kawasan SKM itu mayoritas pedagang pasar. Menurut Ananda, beberapa lalu terjadi pro kontra lantaran kebijakan yang diambil belum matang di kalangan masyarakat. “Mestinya diberikan ganti rugi yang sesuai. Saya akan berupaya di Komisi III supaya sebelum melakukan kegiatan itu harus memerhatikan nasib rakyat,” ujarnya. (adv/god)
Editor : Raymond Chouda