Halokaltim, SAMARINDA – Minimnya infrastruktur dasar di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), kembali menjadi sorotan. Anggota DPRD Kaltim, Baharuddin Muin, menilai kondisi ini menghambat perkembangan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Menurut politisi Gerindra itu, akses jalan usaha tani yang rusak, terbatasnya sistem irigasi, dan buruknya konektivitas antardesa membuat petani kesulitan menjangkau lahan dan memasarkan hasil panen.
“Kalau kita serius ingin menjadikan Babulu sebagai lumbung pangan, maka kita harus siapkan infrastrukturnya. Tanpa bendungan dan irigasi, produktivitas petani tak akan maksimal,” tegas Baharuddin, Kamis (31/7/2025).
Ia mendorong agar pembangunan Bendungan Talaki dan pengembangan jaringan irigasi masuk prioritas pembangunan jangka menengah. Namun, hingga kini, belum terlihat alokasi anggaran khusus untuk proyek tersebut, baik di APBD Perubahan 2025 maupun rencana anggaran 2026.
Tak hanya sektor pertanian, Baharuddin juga menyoroti kebutuhan dasar lain di Babulu, seperti air bersih, layanan kesehatan, dan pendidikan yang lebih terjangkau.
Baru-baru ini, Babulu mendapat kunjungan Menteri Pertanian. Meski dianggap sebagai sinyal positif, Baharuddin menekankan pentingnya tindak lanjut nyata. “Masyarakat menunggu realisasi, bukan sekadar simbolik,” ujarnya.
Ia optimistis Babulu bisa menjadi sentra pangan strategis di Kaltim jika infrastruktur dibenahi dan petani mendapat dukungan penuh. “Kuncinya ada di kemauan untuk bertindak cepat,” pungkasnya. (adv dprd kaltim)
