Halokaltim, SAMARINDA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Agus Suwandi menegaskan bahwa kualitas politik yang baik menjadi fondasi utama dalam mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Pernyataan itu disampaikannya saat melaksanakan kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah bertema “Keterkaitan Politik dan Kesejahteraan Sosial” di Samarinda Ulu pada, Selasa (29/7/2025).
“Ketika kita bicara kesejahteraan sosial, maka kita juga bicara tentang kualitas politik,” ucapnya.
Menurutnya, politik dan kesejahteraan merupakan dua entitas yang tak terpisahkan. Politik yang dijalankan oleh sumber daya manusia yang kompeten, beretika, dan memahami makna berbangsa akan menghasilkan kebijakan publik yang bermartabat dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kalau politiknya enggak bagus, bagaimana kita mau mendapatkan kesejahteraan sosial yang bagus,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra itu pun menyoroti pentingnya etika dalam dunia politik. Ia menilai, tanpa etika dan kesadaran politik yang matang, kesejahteraan hanya akan menjadi wacana kosong.
Lebih jauh, Agus Suwandi mendorong pemerintah pusat agar lebih serius dalam menyusun kebijakan berwawasan politik, merujuk pada Permendagri Nomor 36 Tahun 2010.
Ia juga mengusulkan agar pendidikan politik mulai dikenalkan sejak dini, tidak hanya di perguruan tinggi, tetapi juga di tingkat SMP dan SMA.
“Pendidikan politik harus aplikatif, bukan hanya teori. Masyarakat harus tahu apa itu politik, bagaimana berpolitik secara etis, dan bagaimana politik bisa digunakan untuk menciptakan kesejahteraan,” tegasnya.
Lantas, mengibaratkan politik seperti pisau sehingga dapat menjadi alat memasak yang bermanfaat di tangan koki, atau alat kejahatan di tangan kriminal.
“Politik itu tergantung siapa yang memegangnya,” tambahnya.
Agus Suwandi juga mengkritik minimnya pemahaman politik di kalangan masyarakat yang selama ini hanya tersentuh secara teoritis.
Ia menilai kegiatan seperti Penguatan Demokrasi Daerah penting untuk mengikis sikap antipati terhadap politik di kalangan generasi muda.
“Selama ini politik disuguhkan dengan drama-drama permusuhan, bukan dengan semangat kolaborasi,” ucapanya.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi politik kepada generasi muda, khususnya Gen Z. Tanpa pendampingan dan pemahaman yang baik, ia khawatir arah politik masa depan bisa salah kaprah.
“Kalau kita tidak memberikan edukasi dan mentor politik yang baik kepada anak-anak muda, akan sangat berbahaya ke depannya,” pungkasnya. (Adv/Dprd-kaltim)
