Halokaltim, Kukar – Meski tak ditemukan satu pun kasus stunting di wilayahnya, Pemerintah Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar, tetap menaruh perhatian besar terhadap pencegahan gangguan pertumbuhan pada anak tersebut. Setiap tahun, alokasi anggaran dari Dana Desa (DD) dikucurkan untuk mempertahankan status “Zero Stunting” yang telah diraih.
Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, menjelaskan bahwa alokasi anggaran penanganan stunting terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2024 lalu, sekitar 10 persen dari Dana Desa atau sekitar Rp113 juta digunakan untuk berbagai program terkait pencegahan stunting. Tahun ini, porsi anggaran meningkat menjadi 19 persen.
“Di tahun ini (2025) sekitar 19 persen dari Dana Desa kami alokasikan untuk program stunting. Tahun sebelumnya hanya 10 persen. Jadi, setiap tahun berlanjut dan meningkat,” terang Yusuf, pada Selasa 12 Maret 2025.
Dana tersebut digunakan untuk sejumlah kegiatan, mulai dari pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil, bantuan asupan gizi, vitamin, susu ibu hamil, hingga tablet darah bagi remaja putri. Selain itu, penyuluhan gizi serta kegiatan rembuk stunting juga secara rutin digelar.
Tak hanya itu, Pemdes juga mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat dan para ibu hamil untuk membahas langkah-langkah konkret dalam menciptakan generasi desa yang sehat dan berkualitas.
“Di tahun ini, Pemdes mau meningkatkan sumber daya manusia (SDM) mulai dari ibu hamil, balita, pemuda dan pemudinya. Karena anak-anak itu aset desa,” tutup Yusuf. (*adv/diskominfokukar)
