Halokaltim, Bontang – Pemerintah diminta memperhatikan layanan pendidikan di kawasan pesisir khususnya di pulau-pulau. Anggota DPRD Bontang Heri Keswanto menilai perhatian pemerintah bagi guru yang mengajar di pulau-pulau masih minim.
Heri mengatakan, kondisi tenaga pengajar di SDN 015 Bontang Lestari, di Pulau Selangan miris karena mereka tak mendapatkan fasilitas penyeberangan yang layak.
Sejumlah pengampu harus menumpangi perahu ketinting dengan durasi 30 menit. Perahu kecil ini tanpa dilengkapi dengan alat keselamatan yang memadai.
“Belum lagi kan ada sekolah disitu, ada sekolah yang guru-guru pengajar kalau bukan warga setempat agak sulit kesitu,” ucapnya baru-baru ini.
Menurutnya, dengan kondisi kapal yang berukuran kecil dan tidak ditunjang dengan safety yang layak, guru yang tiap hari pulang pergi dari Pelabuhan Tanjung Laut menuju Selangan untuk mengajar, harus bertaruh nyawa.
Melihat hal itu, Herkes menganggap pemerintah harus fokus terhadap kondisi masyarakat pesisir, harus tanggap dengan keluhan masyarakat, mengingat sebagian besar wilayah Kota Bontang adalah Laut.
“Makanya itu harus di fikirkan memang sih, pemerintah harus tanggaplah, karna memang kan mau tidak mau, pemerintah harus berfokus pada wilayah laut, karna kita wilayahnya 70% wilayah laut kan,” terangnya.
“Penduduk-penduduk kita hampir 50% hidup pesisir. Kayak Bontang Lestari, Tihi-tihi, Selangan, Tanjung Laut, ada Malahing, Berbas Pantai, Lok Tuan, Selambai. Jadi banyak kita itu bermukim pesisir,” lanjutnya.
Sebagai Anggota Legislatif yang berasal dari Bontang Lestari, Heri akan menjadikan keluhan warga pesisir sebagai program prioritas, apalagi menyangkut soal pendidikan yang outputnya adalah pembangunan Sumber Daya Manusia.
“Ohiya, PR sayalah itu sebagai warga Bonles, APBD kita kan besar, saya rasa tidak sulitlah untuk mengindahkan keinginan warga disitu,” tutupnya