Opini  

Bansos Hadir Saat Badai Inflasi, Efektifkah?

Dinnar Fitriani Susanti, Aktivis Muslimah Balikpapan.

Opini Oleh : Dinnar Fitriani Susanti, Aktivis Muslimah Balikpapan

 

 

Halokaltim – Tak terelakan saat ini ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Keadaan inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.

 

Inflasi, telah hadir di tengah-tengah ekonomi masyarakat. Dan yang sangat mengkhawatirkan, inflasi ini terjadi pada kebutuhan yang sangat pokok di masyarakat, seperti beras, telur, ikan, ayam dan lainya. Jika kondisi ini terus berlanjut maka akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Dan yang terdampak langsung adalah masyarakat miskin.

 

Kapitalis Bahaya Laten Inflasi 

 

Untuk mengatasi inflasi, ada upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah Balikpapan dengan operasi pasar dan pemberian bansos. Para penerima bansos ini meliputi 3.901 KK dari data kemiskinan, 1.551 KK dari petani dan nelayan, juga 1.911 KK dari pengemudi ojek online. Kriteria para penerima bansos ini diantaranya termasuk individu atau keluarga yang memiliki kerentanan inflasi dan pastinya merupakan warga Kota Balikpapan. Masing-masing memperoleh Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan berturut-turut, yakni Februari, Maret dan April. Dan menimbulkan pertanyaan, mampukah dana bansos ini sebagai solusi persoalan inflasi ?

 

Inflasi saat ini telah terjadi skala Nasional. Dan Balikpapan berada ke peringkat ke- 9 Nasional. Disampaikan bahwa penyebab inflasi saat ini adalah cuaca dan banjir di beberapa wilayah Indonesia sebagai pemasok bahan pokok.

 

Inflasi menjadi fenomena berulang saat ini. Hal ini tidak bisa di pungkiri di dalam sistem ekonomi kapitalis sekuler. Di dalam sistem ekonomi kapitalis sekuler menjadikan kebebasan dalam kepemilikan sebagai standar pengaturan ekonomi. Sehingga sudah alamiah bagi para kapital menguasai lahan luas dan produktif untuk dikuasai. Sehingga peran Negara dalam hal ini hanya sebagai regulator agar kapitalis sekuler bisa tetap berjalan. Kondisi yang demikian terlihat semakin berkurangnya lahan produktif pertanian dari tahun ke tahun, dan beralih fungsi di kuasai oleh para kapital menjadi lahan industri, properti dan infrastruktur. Wajarlah jika akhirnya ini berdampak pada inflasi kebutuhan pokok.

 

Disisi yang lain, bahwa kapitalis sekuler juga telah menjadikan kemiskinan terstruktur. Terlihat dengan semakin bertambahnya masyarakat miskin. Namun miris, yang mendapatkan bansos hanya sebagian dari masyarakat terdata saja. Padahal kenaikan kebutuhan pokok saat ini telah memberikan dampak di semua kalangan masyarakat.

 

Ketika paradigma ekonomi yang dibangun masih dengan kapitalis sekuler, inflasi ekonomi adalah sesuatu yang akan terus berulang. Masyarakat secara merata akan merasakan dampak dari paradigma ekonomi kebijakan kapitalis sekuler saat ini.

 

Ekonomi Islam Tahan Terhadap Inflasi

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

 

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah ayat 208)

 

Dari ayat tersebut di atas, memberikan paradigma kehidupan bahwa Islam tidak sekedar agama ritual, namun menyeluruh.

 

Dengan paradigma ini, maka Islam memandang setiap pengurusan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan bersifat jamaah wajib diwujudkan bukan hanya sekedar janji.

 

Di dalam Islam yang berlandaskan pada hukum syariah, membagi kebutuhan umat ada yang bersifat individu dan jamaah. Kebutuhan individu primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan ini akan diberikan oleh Daulah Islam dengan memastikan seluruh individu mendapatkannya dan terpenuhinya.

 

Begitupun dengan kebutuhan yang bersifat jamaah, seperti pendidikan, air, listrik, kesehatan, keamanan, transportasi dan komunikasi. Dalam hal ini pun Daulah Islam akan mewujudkan dan memastikan semua individu akan mendapatkannya.

 

Dengan pengurusan umat di bidang pertanian, Daulah Islam akan menjalankan kepemilikan tanah menjadi perhatian yang khas. Daulah Islam, akan memerintahkan kepada khubaro (para ahli) di bidang pertanian untuk meneliti, menentukan dan menghitung wilayah lahan mana saja yang harus di kelola sesuai dengan kadarnya. Daulah Islam akan memfasilitasi para petani agar terus produktif, sehingga ketahanan pangan umat bisa terpenuhi dengan optimal.

 

Di sisi yang lain, pendanaan untuk menjalankan kebutuhan umat, baik individu maupun jamaah berasal dari Baitul Mall. Sehingga filosofi untuk memenuhi kebutuhan umat tidak hanya sekedar bansos, namun karena tuntutan syariah yang menjadi kewajiban dari penerapan hukum Allah.

Billy Bets – Join Billy Bets for non-stop action, big wins, and an unforgettable betting experience anytime, anywhere.
Exit mobile version