Jalan Rusak, Siapa yang Bertanggung Jawab? 

Aktivis Dakwah, Dewi Arum Pertiwi, S. T.

Halokaltim – Jalan merupakan hal terpenting untuk perekonomian dan sosial di suatu daerah atau wilayah . Oleh karena itu, peran Infrastruktur jalan dalam mendukung sektor ekonomi  dan sosial haruslah segera mendapatkan perhatian jika ada kerusakan.

Ketika akses jalan terhambat dikarenakan rusak maka akan mengganggu aktivitas ekonomi maupun sosial masyarakat atau bahkan dapat membahayakan masyarakat.

Seperti yang dirasakan salah satu warga yang mengeluhkan Jalan Poros Simpang 4 Polsek-Simpang 3 Bangun Jaya Kaliorang Kutim rusak. Jalan sepanjang kurang lebih 8 kilometer itu 10 persen terdiri dari aspal yang telah rusak dan sisanya tanah, berbatu dan ada juga tanah longsor.

“Kami menantikan sejak tahun 2018 lalu, dijanjikan akan diperbaiki tapi mana? Sampai sekarang belum juga terealisasi,” ungkapnya. Jalan rusak tersebut sangatlah menggangu aktivitas karena disaat musim kemarau jalan  itu sangat berdebu dan jika musim hujan datang maka jalan akan becek dan berlumpur. Ironinya, jalan ini aktif digunakan sebagai penghubung antar desa di Kecamatan Kaliorang.

Sungguh miris memang masyarakat ditekan untuk selalu membayar pajak dengan alasan untuk kepentingan insfratruktur dan berbagai tawaran kemudahan aktivitas. Tetapi hanya kekecewaan yang didapat oleh masyarakat dan jalan masih saja rusak.  Sehingga masyarakat menagih janji perbaikan Jalan Poros Simpang 4 Polsek – Simpang 3 Bangun Jaya Kaliorang dengan mengadakan aksi pasang baliho tuntut realisasi Jalan dan menuntut agar segera dilaksanakan.

Sistem Kapitalisme

Dalam sistem kapitalisme aturan yang dibuat memang lah sesuka hati para pembuat kebijakan. Mengapa demikian? Karena dalam sistem ini, hanya menggunakan asas manfaat dimana  untung rugi menjadi tolak ukurnya. Bukan hal yang aneh dalam dunia kapitalis saat ini. karena sistem ini lahir dari rahim sekularisme, yakni pemisahan agama dari kehidupan. Sistem ini menjadikan pelayanan kepada masyarakat itu sebagai sesuatu yang harus ada keuntungan, manfaat ataupun nilai materinya.

Sehingga pelayanan tidak akan berjalan jika tidak menguntungkan. untuk mengatasi jalan yang rusak saja masih melempar tanggung jawab dan meributlan siapa yang bertanggung jawab untuk menyelesaikanya. Hal ini membuktikan pemerintah sangat abai untuk mengurusi kebutuhan rakyatnya.

Solusi Islam

Jauh berbeda ketika sistem Islam di terapkan. Maka Islam akan mengentaskan semua problema dengan cepat . Pasalnya islam bukan hanya sekedar ibadah yang sifatnya individu semata tetapi islam juga mengurusi seluruh urusan umat.

Karena dalam sistem islam penguasa adalah penanggung jawab terhadap kebutuhan umatnya, misalnya saja mendapatkan akses jalan yang baik dan nyaman tentulah sangat mudah di dapat kan. Karena berdasar dari sabda Rasulullah SAW bahwa “Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka”(H.R Ibnu Majah dan Abu Nuaim)

Hal ini pernah terjadi pada saat Umar bin Khattab memimpin sebagai seorang Khalifah, Umar terlihat sangat terpukul ketika mengetahui di Irak ada seekor keledai yang terpeleset lalu terjatuh ke jurang karena diketahui jalan yang dilewatinya berada pada kondisi rusak dan berlubang.

Sang ajudan melihat ada kesedihan pada Khalifahnya dan membuat sang ajudan tersebut bertanya, “Wahai Amirul mukminin, tidak kah yang terpeleset dan mati hanya seekor keledai?” Umar menanggapi ajudanya dengan nada serius dan wajah menahan marah Umar bin Khattab berkata: “Apakah engkau akan sanggup menjawab dihadapan Allah ketika ditanya tentang apa yang telah kau lakukan ketika memimpin rakyatmu?”

Jika Umar saja dengan sosoknya yang terkenal tegas ini perduli dengan keledai yang terperosok karena jalan yang dilaluinya berlubang dan rusak. Lantas bagaimana dengan penguasa yang abai dengan nyawa dan kemaslahatan manusia akibat jalan rusak yang lambat diperbaiki?

Tentu saja pengabaian tidak akan terjadi pada sistem Islam karena sistem ini sangat cepet responya dalam setiap kebutuhan masyarakat. Dan sanksi tegas diberikan untuk siapa saja yang melanggar dan menyalahgunakan amanah serta kekuasaannya dalam melayani masyarakat.

Hal ini hanya bisa kita dapatkan dengan menerapkan sistem Islam secara kaffah di segala aspek kehidupan dalam naungan daulah islam.
Wallahu a’lam bishawab