SEPAKU – Rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur perlahan sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh warga Kecamatan Sepaku dan sekitarnya. Selain kondisi jalan mulus dari km 38 hingga lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), penguatan sumber daya manusia (SDM) di Kecamatan Sepaku juga semakin massif dilakukan. Apalagi, syarat pekerja di sekitar IKN nantinya harus yang sudah memiliki sertifikasi.
Plt Camat Sepaku Adi Kustaman mengakui dalam tiga bulan terakhir ini bahkan sudah digelar berbagai macam pelatihan. Puluhan pelatihan sudah dilakukan dalam rentang waktu tersebut. Tahap pertama pelatihan untuk barista, hidroponik, menjahit, digital printing, dan pembuatan kue. Semua pelatihan digelar di Sepaku.
Tahap kedua juga dilakukan pelatihan lanjutan termasuk dengan sistem boarding (asrama) di Balai Latihan Kerja Samarinda untuk operator excavator dan forklift, welder (pengelasan), dan pelatihan public speaking. Beberapa pelatihan dengan sistem boarding di antaranya sudah dan sedang berlangsung di Serang, Banten. Semarang, Bekasi dan Medan.
“Semua pelatihan gratis, tidak ada sepeser pun biaya. Semua akomodasi ditanggung, dijemput dan diantar kembali, bahkan uang saku. Pelatihan ini dari Kementerian Ketenagakerjaan,” kata Adi Kustaman, Jumat (7/10/2022).
Pria yang sudah mengabdi 29 tahun di Sepaku itu menjelaskan bahwa berbagai informasi tentang pelatihan ini disampaikan secara transparan kepada masyarakat melalui perangkat-perangkat yang tersedia.
“Peserta pelatihan merupakan warga dari 11 desa dan 4 kelurahan di Sepaku. Kami sangat terbuka. Dari masing-masing desa/kelurahan mengusulkan dan kami meneruskannya kepada instansi yang menggelar pelatihan,” bebernya.
Selain dari Kementerian Ketenagakerjaan, pelatihan juga dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Gelombang pertama sudah diberikan untuk 180 orang dan sedang berlangsung 180 orang untuk gelombang kedua. Untuk Kementerian PUPR ini, pelatihan diberikan bahkan sampai ke level buruh seperti untuk pemasangan pondasi, bata, plester, atap baja ringan, mandor dan lain-lain.
Adi menambahkan, semua peserta yang lulus akan masuk dalam database Kecamatan Sepaku, sehingga ketika ada perusahaan yang membutuhkan, mereka tinggal menginformasikan tenaga-tenaga yang siap kerja lengkap dengan sertifikasi yang dibutuhkan.
“Kurang lebih sudah dilatih sebanyak 700 orang. Mereka yang lulus akan mendapatkan dua sertifikat. Yakni sertifikat dari penyelenggara pelatihan dan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Jadi ini bukan pelatihan biasa,” tegas Adi Kustaman.
Berbagai pelatihan ini disiapkan agar kelak warga Sepaku tidak tertinggal dan bisa bersaing untuk menjadi bagian dari proses pembangunan IKN, lengkap dengan kompetensi dan persyaratan yang dibutuhkan.
Demikian pun untuk pertumbuhan ekonomi Sepaku dan sekitarnya. Adi Kustaman mengungkapkan bahwa sejak diumumkan menjadi ibu kota baru Indonesia pada 26 Agustus 2019, jumlah kunjungan pejabat dan masyarakat, dari Jakarta dan berbagai daerah di nusantara semakin intens. Hampir setiap hari ada saja tamu yang berkunjung ke IKN.
Bahkan sebelum area IKN ditutup untuk umum, karena persiapan untuk pembagunan fisik, jumlah kunjungan masyarakat tembus hingga 5.000 orang per pekan.
“Dampak pemindahan IKN ini secara langsung dan tidak langsung sudah dirasakan. Pertama jalan sudah mulus, lubang dikit langsung ditutup. Sampai Petung (Penajam) insyaallah tahun ini mulus, warung-warung, rumah makan sudah ramai, penginapan-penginapan malah sampai kewalahan,” ungkapnya.
“Warung kami jauh lebih ramai setelah ada IKN,” aku Mamak Dian, pemilik warung pinggir jalan di Simpang 4 Terunen, Desa Bumi Harapan, Sepaku. (mk/ADV/Kominfokaltim)