2.275 Anak Ikuti Manasik Haji Tingkat TK dan Raudhatul Athfal oleh Disdik Kutim

Disdik Kutim adakan manasik haji TK dan RA Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, di Masjid Agung Al-Farouq, Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (6/9/2022). 

Halokaltim – Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) adakan manasik haji tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA). Kegiatan diikuti dua kecamatan, yaitu Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, di Masjid Agung Al-Farouq, Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (6/9/2022).

Sekitar 2.275 anak-anak dari 45 TK dan RA ikuti pengenalan manasik haji 45 TK dan RA yang dibuka langsung Bupati Kutim H. Ardiansyah Sulaiman, didampingi Sekertaris Daerah, dan disaksikan Forkopimda serta kepala OPD, Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Kutim.

Berbagai prosesi ibadah haji di perkenalkan kepada anak-anak seperti memakai pakaian ihram, niat ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah, thawaf di Ka’bah, sa’i, dan tahallul serta Qurban. Setiap prosesi anak-anak selalu mendapat pendampingan dan bimbingan dari wali kelas masing-masing.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengungkapkan rasa haru, setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

“Sebenarnya ini tiap tahun diadakan, di tahun sebelum pandemi juga rutin dilaksanakan. Arena haji ini sengaja kita konsep untuk mengenalkan anak-anak pada ibadah haji,” ungkapnya.

Dikutip dari akun Facebook pribadinya, orang nomor satu di Kutim itu juga berharap pelaksanaan manasik haji tidak hanya berlaku bagi anak Paud maupun TK, namun juga untuk SD dan SMP.

“Kami berharap kegiatan ini dapat diagendakan untuk setiap jenjang sekolah,” harap Ardiansyah melalui postingan akun pribadinya.

Kabid PLS, Dinas Pendidikan Kutim Ahmad Junaidi menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan dengan kerjasama Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia, disingkat IGTKI.

“Kurang lebih sekitar 2.275 anak dan 300 guru pendamping yang mengikuti pelaksanaan ini. Semula dalam bentuk konsep yang disampaikan akan menghadirkan 18 kecamatan,” ucapnya.

Akan tetapi, pihak Disdik beranggapan jika konsep tersebut kurang efektif letak tiap-tiap kecamatan yang cukup jauh, dikhawatirkan terjadi kendala mulai dari ketahanan fisik hingga pembengkakan biaya. Pihaknya pun membuat konsep pada pelaksanaan manasik akan dilakukan serempak di masing-masing kecamatan.

“Jadi dari kabupaten misal pelaksanaan jam 07.00, nanti di kecamatan juga melaksanakan di jam yang sama juga pada hari yang sama pula,” terangnya.

Dalam pelaksanaan manasik ini, pihaknya juga menggandeng Kementrian Agama (Kemenag) Kutim. Sebagaimana yang diharapkan tiap kecamatan juga bisa berkolaborasi baik dengan tokoh agama yang ada. (*)

Penulis: Andika Putra JayaEditor: Raymond Chouda