Halokaltim – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang menghadiri Rakor Tim Percepatan Penanganan Stunting, di Aula Bappeda Kutim, Rabu (13/7/2022).
Dalam rapat tersebut Kasmidi menegaskan, sunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi dan perlu diatasi secara serius oleh Pemerintah. Tentunya keterlibatan berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengatasi masalah stunting di Kutim.
Lebih lanjut Kasmidi mengatakan, penanganan dan pencegahan stunting harus ditekan dari hulu ke hilir, mulai dari program edukasi hingga intervensi gizi untuk mencegah anak gagal tumbuh.
“Semua program untuk penaganan stunting sudah dilaksanakan oleh Pemerintah daerah”, ujarnya.
Menurut Kasmidi, untuk menanggulangi permasalahan stunting, tentu saja harus ada kerjasama lintas sektor, pencegahan tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah saja.
“Akan tetapi butuh keterlibatan mulai dari perangkat RT, Desa hingga pemerintah dan stakeholder,” jelasnya.
Ia menambahkan Pemkab Kutim sudah konsen dalam penanganan stunting, indikator kerjasama lintas sektor semua bermuara pada percepatan penurunan angka stunting.
“Akan tetapi itu saja tidak cukup, jika melihat luas wilayah dan jumlah penduduk di Kutim, oleh sebab itu penanganan stunting ini membutuhkan program stimulan yang betul-betul tepat sasaran,” paparnya.
Orang nomor dua di Kutim itu pun mendorong pemerintah memprioritaskan penggunaan bantuan dana desa untuk penanganan stunting.
“Penggunaan dana desa untuk penanganan stunting sangat bisa digunakan nantinya bisa dialokasikan untuk operasional pos pelayanan terpadu (posyandu), pembelian obat, dan kegiatan penunjang lain yang erat hubungannya dengan pemenuhan gizi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” paparnya.
Kasmidi menyebut penyediaan air bersih dan sanitasi juga bagian dari penanganan stunting di desa.
“Dana desa bisa digunakan untuk pelatihan pemantauan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Ada intervensi khusus pencegahan stunting sejak dini,” tandasnya. (*)