Halokaltim – Menangkal penyebaran berita bohong (hoaks) di jagat maya, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Samarinda menyelenggarakan Tular Nalar untuk Lansia, di Kelurahan Sidodamai Samarinda, Rabu (15/06/2022).
Kegiatan ini digelar dalam rangka memberikan edukasi tentang literasi digital bagi para lansia, dengan tujuan menyosialisasikan dampak negatif penggunaan internet yang kian masif. Dengan harapan, para lansia juga memiliki kesadaran literasi digital sehingga tidak terjebak pada informasi hoaks yang merebak di jagat maya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kelurahan Sidodamai, Samarinda, Kaltim, ini disambut dengan penuh antusias oleh para lansia setempat. Pada kesempatan ini, Tular Nalar perdana yang dilaksanakan oleh Mafindo Samarinda dibuka oleh Lurah Sidodamai, Surayjin, S.Sos., M.Si.
Disampaikan oleh Surayjin dalam pembukaannya, bahwa dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, jangan sampai masyarakat terperdaya dan tertinggal, termasuk para lansia.
“Dengan kecanggihan teknologi yang ada, baiknya kita gunakan sesuai dengan tupoksinya dan jangan disalahgunakan. Oleh karena itu penting untuk memiliki pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan literasi digital untuk menangkal perkembangan zaman saat ini,” ucap Surayjin.
Dia juga menyampaikan harapannya untuk para lansia, bahwa meskipun sudah berumur, para lansia harus tetap memiliki kemampuan, pengetahuan dan ilmu serta inovasi baru.
Hj. Hairunnisa Husain, S.Sos., MM selaku Ketua Mafindo Wilayah Samarinda juga turut memberi edukasi kepada warga Kelurahan Sidodamai terkait bahaya dan kejahatan yang dapat terjadi melalui media digital. Seperti penipuan dan segala sesuatu yang bisa jadi tidak benar.
“Harapannya agar melalui agenda kegiatan Tular Nalar untuk Lansia ini bisa menambah pengetahuan warga Sidodamai, khususnya para lansia. Agar terhindar dari tindakan penyalahgunaan internet dan teknologi,” harap Hairunnisa melalui keterangan resmi yang diterima media ini.
Mengangkat tema Lansia Juga Bisa Cakap Digital, kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh 32 warga Sidodamai ini dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok didampingi oleh satu orang fasilitator yang masing-masing menjelaskan tentang topik-topik yang sudah dipersiapkan, seperti penipuan digital, hoaks kesehatan, dan hasutan/ujaran kebencian. (vny)