Halokaltim – Tokoh pembicara muda asal Makassar, Rijal Djamal, baru-baru ini mengisi acara seminar public speaking garapan Keluarga Mahasiswa Bone (KMB) Kutai Timur, di Sangatta. Ada ilmu yang tidak terdeteksi di google, tapi hanya ada di dalam seminar tersebut.
Hal itu dinyatakan Rijal Djamal saat menyampaikan materi public speaking tersebut. Dia mengaku, ilmu ini tidak akan ditemukan di google, meskipun Anda berusaha mencarinya. Namun hanya dibagikan Rijal dalam kesempatan tersebut. Apa itu?
Dalam artikel ini, Halokaltim memuat hanya sebagian dari ketiga kunci yang dipaparkan Rijal di hadapan para mahasiswa yang tergabung dalam KMB Kutim dan peserta lainnya di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Senin (6/6/2022). Acara secara resmi juga dibuka oleh pemerintah, yakni Pj Sekda Yuriansyah dan dihadiri sekaligus didukung Ketua Organisasi Wanita (GOW) Kutim Tirah Satriani.
baca juga Rijal Djamal Meriahkan Seminar Nasional Public Speaking di Kutim
Rijal Djamal menjabarkan, kunci utama dalam pengembangan skill publik speaking ada tiga kunci. Kunci pertama, yakni subject mastery.
Menurut Rijal, subject mastery adalah agar menjadi ahli. Yakni, ketika berbicara di depan umum, maka pembicara supaya memastikan diri, bahwa materi yang akan disampaikan adalah tentang bidang keahlian yang digelutinya. Bukan bidang yang baru dipelajari.
“Jadilah unggul di suatu bidang, jangan semua bidang tapi tidak menjadi ahli. Lebih baik ahli di satu atau dua bidang, tapi mendalam, dari pada semua bidang tapi tidak menjadi ahlinya,” beber Rijal.
Dijelaskannya lebih lanjut, cara menjadi subject mastery adalah mengikuti pelatihan terbaik, belajar kepada ahlinya, dan bekerja sama dengan yang terbaik. Lalu hal terakhir adalah “6-L”.
“Apa itu enam L? Latihan, latihan, latihan, lagi-lagi latihan. Itu kunci untuk menjadi ahli,” tegasnya di hadapan peserta yang tampak serius memerhatikan materi subject mastery.
Lantas, bagaimana cara berlatih? Rijal mengulas, yaitu berlatih dengan didasari dari pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain, dan bicara di depan cermin.
“Kemudian, belajar berbicara juga harus dilakukan kepada siapapun yang mau mendengar Anda berbicara, dan bisa memanfaatkan kesempatan belajar bicara selagi berkendara, serta berbicara setiap kali ada kesempatan,” paparnya.
Memanfaatkan banyak kesempatan untuk belajar berbicara tersebut, tentu saja tetap harus diupayakan agar bisa menguasai materi. Lebih utamanya, membahas materi pada bidang yang telah dikuasai.
Kemudian kunci yang terakhir adalah showmanship. Lima teknik showmanship, dijabarkan antara lain, mata (menyeluruh), tangan (variasi), kaki (kokoh), voice (terdengar), dan position.
Materi showmanship maupun pendalaman ilmu public speaking lainnya, tentu saja akan lebih sempurna dipelajari jika mengikuti secara langsung seminar yang diisi oleh Rijal Djamal.
Diketahui, seminar nasional publik speaking tersebut mengangkat tema “kembangkan potensi, tingkatkan kepercayaan diri”. Rijal pada moment tersebut, tak hanya datang ke Kutim. Pada hari sebelumnya dia juga sudah menjadi pembicara di Samarinda dan Bontang. (*)
Penulis: Raymond Chouda