Prodi Ilmu Komunikasi Unmul Gelar Talkshow Bertajuk Ibu Kota Negara Baru

Halokaltim.com – Program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Mulawarman (Unmul) menyelenggarakan talkshow dengan mengangkat tema “Komunikasi Partisipatif Masyarakat Kaltim Menuju Ibu Kota Negara (IKN) Tangguh”, Selasa, 9 November 2021.

Pelaksanaan kegiatan secara hybrid di Ruang Serbaguna Hubungan Internasional FISIP Unmul dan disiarkan di kanal Youtube FISIP Unmul serta Zoom Meeting yang diikuti oleh 300 lebih partisipan. Kegiatan ini menghadirkan Wakil Gubernur Kalimantan Timur,  Hadi Mulyadi, S. Si., M.Si sebagai narasumber beserta dua narasumber lainnya yang juga berkompeten pada bidangnya, yakni Direktur Presisi.co Oktavianus, S.I.Kom dan dosen Ilmu Komunikasi Unmul Hj. Hairunnisa Husain, S.Sos., MM.

Diawali dengan sambutan oleh Wakil Dekan I FISIP Unmul Dr. Phil I Ketut Gunawan, MA sekaligus membuka acara talkshow komunikasi partisipatif masyarakat Kaltim menuju IKN tangguh. Dimoderatori oleh Dr. Santi Rande S.Sos.,M.Si. selaku Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang akrab disapa Ibu Santi. Talkshow berlangsung selama 1 jam  lebih yang dimulai oleh pernyataan dari Hadi Mulyadi  dengan cukup santai dan sempat beberapa kali memberi guyonan yang khas seperti pantun dan puisi yang juga berhubungan dengan topik IKN dilanjut oleh pernyataan dari Oktavisanus S.I.Kom dan Hj. Hairunnisa Hussain S.Sos.

Di sela talkshow, ditampilkan hiburan pembacaan puisi oleh Yuni salah satu mahasiswi Ilmu Komunikasi Unmul dengan judul Pesona Borneo karya Rani Berliana serta iringan alat musik tradisional sape oleh Asfi dan Aswin. Tidak mau ketinggalan, Wakil Gubernur Kalimantan Timur juga unjuk suara menyanyikan lagu Jangan Salah Menilaiku yang juga diiringi alat musik sape. Kemudian talkshow dilanjutkan kembali.

Perpindahan Ibu Kota Negara Baru di Indonesia tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama karena berbeda pulau dengan Ibu Kota Negara yang lama. Bahkan Amerika Serikat yang hanya satu daratan memerlukan waktu 10 untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari New York ke Washington DC.

“Pemerintah telah mengadakan sayembara untuk mendesain ibu kota negara dipilih yang terbaik dengan banyak pertimbangan sehingga tidak akan merusak alam di Kalimantan Timur,” jawab Hadi Mulyadi saat ditanya salah satu peserta.

Dikatakannya, pemerintah menegaskan bahwa pembangunan IKN  tidak boleh mengurangi dan merusak hutan di Kalimantan Timur yang telah menjadi paru-paru dunia. Pemerintah juga meminta agar pembangunan ikn dapat berimbang dengan pembangunan kota dan kabupaten di daerah. Selain itu perlu adanya sosialisasi yang merata agar semua masyarakat pusat maupun daerah dapat mengetahui IKN ini.

“Karena tidak semua masyarakat mengetahui tentang perpindahan IKN dan apakah masyarakat pedalaman mengetahui mengenai IKN,” ucap Hadi.

Dalam closing statementnya, Direktur Presisi.co Oktavianus berharap, semoga pembangunan IKN baru bisa berjalan dengan lancar dan masyarakat Kalimantan Timur bisa jauh lebih sejahtera dari sebelumnya.

Sementara itu, Dosen Ilkom FISIP Unmul Hairunnisa Husain berharap, agar pembangunan IKN hingga 2024 bisa terselenggara dengan baik dan terealisasi.

“Dengan pembangunan ramah lingkungan dan melibatkan keterlibatan masyarakat seluruh Indonesia,” imbuh Hairunnisa. (*)

Editor : Raymond Chouda