Halokaltim.com – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memang terkenal dengan tambang batu bara dan perkebunan sawitnya. Di balik itu semua, ada keindahan alam lainnya seperti pantai dan budaya.
Namun bukan cuma dua hal itu yang jadi daya tarik wisatanya. Kutim juga punya banyak objek wisata alam non-pantai yang tak kalah memikat. Salah satunya adalah air terjun Mbang Lemun.
Nama Mbang Lemun mungkin masih asing dan jarang didengar oleh kebanyakan wisatawan yang berlibur ke Kutai Timur. Air terjun ini berlokasi di Desa Benhes, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutim. Posisinya berada di tengah hutan lebat, yang berada di wilayah konsesi perusahaan kayu logging PT Narkata Rimba.
Mbang Lemun adalah destinasi wisata yang tepat bagi pecinta alam yang sedang mencari ketenangan. Air terjun ini dikelilingi pepohonan yang rindang. Udaranya sejuk dan tak ada polusi suara yang mengganggu. Hanya ada suara gemericik air yang jatuh menghantam bebatuan.
Kami para awak media berkesempatan mengikuti kegiatan penjelajahan alam yang diinisiasi oleh Wakil Bupati Kutim H Kasmidi Bulang bertajuk Kutim Explore Mbang Lemun Air Terjun Narkata Rimba mulai Jumat (25/6/2021) hingga Minggu (27/6/2021) kemarin.
Berangkat dari Sangatta (ibu kota Kutim) perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Rantau Pulung dan tembus di Desa Tepian Langsat Bengalon mengikuti jalur Muara Wahau. Total yang ditempuh memerlukan waktu 4 jam. Meeting point di pertigaan Polsek Muara Wahau ambil jalan ke kiri menuju Desa Benhes.
Dari Benhes, rombongan harus kembali melanjutkan perjalanan jauh ke pos terakhir yakni camp logging PT Narkata Rimba sepanjang sekitar 85 kilometer melintasi jalur Hutan Tanaman Industri (HTI) perkebunan kelapa sawit dengan kontur jalan tanah dan memerlukan waktu sekira 2 jam.
Tiba di camp PT Narkata Rimba, dua security langsung mengecek protokol kesehatan (prokes) Covid-19 seluruh peserta rombongan yang berjumlah 127 peserta dengan menggunakan armada mobil gardan dan city car berjumlah sekitar 15 mobil. Rombongan pun diterima langsung oleh Asisten Manajer PT Narkata Rimba Simon.
Sebelum ke titik lokasi air tejun, rombongan langsung dijamu makanan dan minuman oleh PT Narkata Rimba di mess perusahaan yang berada sekitar 2 kilometer di lokasi camp rombongan untuk camping (berkemah).
Keesokan harinya, berangkat dari titik lokasi camping seluruh peserta berdoa dan bersiap menuju lokasi air terjun. Untuk mencapainya diperukan waktu sekitar 15 menit dengan kontur tanah yang licin dan terjal. Belum lagi kondisi jalan yang menanjak tinggi cukup merepotkan seluruh armada mobil rombongan.
Beruntung saat itu, cuaca lagi bersabat karena terik panas menghujani proses perjalanan. Jika kondisi hujan, sebaiknya mobil ditinggal di lokasi dan melanjutkan menuruni lereng air terjun dengan berjalan kaki. Bunyi gemuruh air lambat laun mulai terdengar di gendang telinga. Takjub air terjun setinggi 30 meter menghujam jejeran bebatuan di bawahnya.
Inilah Air Terjun Mbang Lemun. Mbang artinya anak sungai, sementara Lemun memiliki arti buah langka yang sudah jarang ditemukan di Muara Wahau. (*)
Penulis : Rusli Nobi