Halokaltim.com – Beberapa waktu lalu, pemerintah pusat mengeluarkan keputusan pembatalan keberangkatan haji tahun ini. Kontan hal ini menuai kontroversi di kalangan masyarakat.
Ada sebagian pihak yang berpandangan negatif pada pemerintah dan menganggap dana haji akan dipakai untuk urusan tertentu. Adapula sebagian pihak yang meyakini ini kejadian yang wajar terjadi.
Terlepas dari dua asumsi itu, batalnya keberangkatan haji ini tentu menuai kekecewaan bagi calon jemaah haji di Indonesia. Termasuk di Kaltim.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin menerangkan, kejadian ini bukan karena Indonesia gagal melobi Kerajaan Arab Saudi. Satu-satunya musababnya adalah lantaran Covid-19 yang menghajar seisi penduduk bumi.
Mantan ketua DPRD Kukar ini meminta calon jemaah haji untuk bersabar dan merespons keputusan pemerintah itu dengan bijak.
Salehuddin menuturkan, upaya pemerintah pusat mendekati Kerajaan Arab Saudi sudah dilakukan dengan sangat maksimal. Namun hasilnya memang tak menggembirakan.
“Keputusan pemerintah Indonesia ini paling tepat di kondisi seperti ini. Bila dipaksakan tentu membahayakan calon jemaah haji kita,” paparnya.
Lelaki yang akrab disapa Ale itu menyebut, calon jemaah haji bisa menunaikan ibadah lain yang bisa mengobati kerinduan pada Tanah Suci.
“Saya paham yang calon jemaah haji rasakan. Banyak yang patah hati. Terlebih penundaan keberangkatan ini sudah dua kali terjadi. Pada 2020 dan 2021. Saya yakin keputusan pemerintah ini demi kebaikan kita semua,” paparnya.
Ia menegaskan, pandemi yang menyergap seluruh negara di dunia ini belum juga usai. Beberapa negara masih kelimpungan mengusir wabah berbahaya ini.
“Tak lupa saya mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Wajib pakai masker, menjaga jarak, dan sering-sering mencuci tangan. Jangan keluar rumah kalau tidak terlalu penting,” ucapnya. (adv)
Penulis : Hadid