Opini  

Titik Nol IKN Baru Dibentang, Sinyal Investasi Asing Menjadi Terang

Setelah lama tak bergerak proyek IKN kembali bersuara, Badan Perencanaan Pembanguna Nasional (Bappenas) menyatakan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai titik nol dan istana Ibu Kota Baru. Hal ini ditetapkan pada Senin 12 April 2021 saat Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berkunjung ke titik nol IKN Baru.

OPINI OLEH : Andi Putri Marissa (Praktisi Pendidikan, Aktivis Muslimah)

Sebagaimana yang beliau sampaikan, “Hari ini Senin 12 April 2021, Insya Allah ini titik nol titik istana ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,” kata Suharso saat meninjau lokasi ibu kota negara baru, Kalimantan Timur, Senin (12/4/2021) siang, nasional.kompas.com, (12/04/2021).

Ditengah pandemi melanda yang cukup menghantam perekonomian kapitalisme saat ini, dan berimbas pada mandatnya laju ekonomi ditengah masyarakat. Proyek IKN pun kena dampaknya, sempat terhenti sementara karena memang kondisi belum mendukung. Hingga kinipun kondisi juga masih belum pulih, tetapi pembangunan IKN seperti sedang menyambut setiap kemungkinan untuk bangkit. Bahkan ternyata, pembangunan IKN sampai menyesuaikan dengan program vaksinasi nasional dengan target 181.550.000 jiwa agar tercipta herd immunity.

Mengapa pada saat pandemi masih ada, namun pembagunan IKN justru kembali digalakkan? bukankah seharusnya fokus dulu menuntaskan pandemi dan masalah lainnya. Kementrian telah memperhitungkan keuntungan yang akan diraih dari pembagunan IKN, salah satunya mengharapkan investasi semakin meningkat. Maka penetapan titik nol menjadi sinyal terang bagi para investor tak terkecuali investor asing.

Begitulah yang dikatakan oleh Suharso selaku Kepala Bappenas, bahwa meski ini perihal sensitif untuk dibahas namun jika berkaitan dengan IKN bisa dijadikan pilihan untuk mendorong investasi kenapa tidak, ini disampaikan pada virtual conference hari Selasa 09 Februari 2021, dilansir pada kumparan.com, (09/02/2021).

Makin tergambarkan pembangunan IKN tak akan lepas dari kubangan investasi swasta terlebih oleh asing. Namun tepatkah jika pembagunan suatu negara disandarkan pada kekuatan investasi? Apa pandangan islam terhadap hal tesebut?

Klaim adanya investasi swasta atau asing pada proses pembangunan nasional hanyalah harapan tak bertuan. Pembangunan yang dijanjikan justru menjadi tumbuh suburnya ketergantungan, sebab arus investasi asing dalam sistem kapitalisme memang menjadi sarana dominasi ekonomi oleh sebagian pihak. Sayangnya Indonesia tak memiliki modal yang cukup untuk melakukan pembangunan sehingga investasi menjadi solusi akhir. Melihat bagaimana kebijakan yang dikeluarkanpun memiliki ritme yang sama seperti halnya Omnibus Law.

Islam memandang pembangunan infrastruktur adalah bentuk periayahan penguasa terhadap umat. Sehingga kepengurusannya murni harus dilaksanakan oleh penguasa tanpa campur tangan dari pihak swasta atau asing. Investasi sebenarnya tak masalah, sebab pada dasarnya hal tersebut hanya modal untuk pembiayaan sesuatu. Tetapi ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam investasi, yaitu pertama, tidak melakukan investasi dalam perkara yang haram. Hal haram saja sudah salah apalagi berinvestasi didalamnya.

Kedua, investasi tidak dalam membiayai pembagunan fasilitas publik, karena pembagunan fasilitas publik merupakan riayah penguasa. Ketiga, menjauhkan aktivitas investasi dari utang luar negeri, sebab itu diharamkan. Allah berfirman, “Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin.” (Q.S An-Nisa : 141).

Keempat, investasi haruslah mengikuti ketentuan dari syariat yang diberlakukan oleh negara. Maka, jika penguasa ingin membiayai pembangunan salah satunya pembagunan IKN haruslah mengambil dari baitulmal negara terutama pada pos sumber daya alam yang menjadi hak milik umum. Hasil pengelolaan sumber daya alam nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun sarana transportasi dan pembagunan fasilitas yang lainnya. Jika kurang, masih ada sumber lain seperti kharaj, jizyah, fai’, dan lain-lain.

MasyaAllah begitu sempurnanya islam dengan seperangkat aturannya mampu memberikan solusi atas pembagunan negara tanpa harus bergantung pada negara lain. tetapi itu semua akan bisa terwujud ketika syariat islam diterapakan keseluruhan dalam bernegara. Maka seperti janji Allah dalam surah Al-A’raf ayat 96, ketika penduduk suatu negeri bertaqwa maka keberkahan dari langit dan bumi. (*)

Billy Bets – Join Billy Bets for non-stop action, big wins, and an unforgettable betting experience anytime, anywhere.
Exit mobile version