Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang Ikuti Upacara Adat Beluluh dari Sultan Kutai

Halokaltim.com – Setelah resmi menjadi kepala daerah hasil pilkada 2020, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang akhirnya mengikuti tradisi upacara adat Kutai, beluluh.

Upacara adat beluluh berlangsung di kediaman pribadi Kasmidi Bulang, Jalan Patung Burung, Sangatta Selatan, Kutim, Kaltim, Rabu (7/4/21) pukul 08.00 Wita.

Upacara beluluh tersebut dihadiri Sultan Kutai Ing Martadipura Adji Mohammad Arifin, beserta kerabat kerjaan Kutai. Turut dihadiri Sekda Kutim Irawansyah dan pejabat Pemkab Kutim lainnya, serta Ketua DPRD Kutim Joni.

Sebagaimana tradisinya, upacara beluluh ditujukan kepada kepala daerah pemerintahan atau kerajaan sebagai pembersihan atau pensucian diri.

Dr. H. Kasmidi Bulang, ST., MM saat mengikuti prosesi upacara beluluh.

Upacara beluluh dilakukan terhadap Ardiansyah Sulaiman dan istri Siti Robiah, serta Kasmidi Bulang dan istri Tirah Satriani.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, upacara adat beluluh tersebut merupakan wujud penghargaan oleh Sultan Kutai kepada kepala daerah yang ada di wilayah Kutai, yang kini terbagi menjadi Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Bontang, hingga Kutai Barat.

“Jadi, setiap ada kepala daerah yang baru, maka Sultan akan menawarkan diri untuk upacara adat seperti itu. Dan kami merasa sangat terhormat dengan apa yang disampaikan oleh Sultan,” ungkap Ardiansyah kepada awak media, Rabu siang.

Kasmidi (kiri) dan Ardiansyah bercengkrama di sela upacara adat beluluh.

Dirinya mengaku, sebenarnya upacara adat beluluh tersebut telah ditawarkan sejak beberapa waktu lalu. Namun penyesuaian dengan padatnya jadwal kegiatan pemerintahan akhirnya jatuh pada 7 April 2021.

“Dari beberapa hari yang kami cari, ketemunya hari ini. Meskipun akhirnya tabrakan dengan jadwal kunjungan pangdam,” ucap Ardiansyah.

Hj. Siti Robiah saat mengikuti beluluh.
Hj. Tirah Satriasni, SE., MM ketika ikuti beluluh. 

“Tapi karena sudah diagendakan, makanya kami betul-betul sesuaikan waktunya antara jadwal beluluh dengan kunjungan pangdam, sehingga bisa,” lanjutnya. (*)

Penulis : Raymond Chouda