Halokaltim.com – Anggota DPRD Kutim Yulianus Palangiran mengakui, meskipun anggaran APBD Kutim tahun ini naik, namun tetap masih ada utang tersisa. Hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Kutim.
Namun, ujar Yulianus, utang ini tidak banyak, karena paling utang tersisa beberapanya. Utang-utang ini adalah utang proyek baru, yang memang belum terprogram, tapi mendesak untuk dikerjakan terutama pemasangan listrik di kantor-kantor.
“Utang tersisa ini hanya utang terbaru, yang memang belum diprogramkan tahun ini. Misalnya, untuk pemasangan listrik di komplek Perkantoran Bukit Pelangi. Termasuk pemasangan listrik di Kantor DPRD. Program ini memang belum masuk program pemerintah tahun ini, tapi sudah dikerjakan tahun ini untuk menghemat anggaran pengadaan solar pembangkit listrik Bukit Pelangi,” ungkap Yulianus, beberapa waktu lalu.
Diakui, dalam APBD perubahan, pemerintah dan DPRD telah menyetujui anggaran untuk pelunasan utang. Namun utang dimaksud adalah utang proyek tahun sebelumnya, akibat tidak terbayar karena devisit dari utang-utang proyek tahun-tahun sebelumnya.
“Tapi ini di luar dari utang proyek tahun jamak, dan untuk pembayaran utang bank. Sebab itu memang sudah akan teranggarkan tiap tahun,” katanya. (adv)
Editor : Raymond