Halokaltim.com – Perjuangan melawan penyakitnya telah berakhir di penghujung 2020. Sang malaikat kecil, Sakira Sandrina Azzahra, menyisakan banyak kenangan indah di tengah keluarganya.
Seperti diketahui, bocah 6 tahun yang karib disapa Akira itu telah menghembuskan napas terakhirnya di RS Dirgahayu Samarinda, Kaltim, 29 Desember 2020, pukul 07.15 Wita. Yakni, setelah ia berjuang melawan penyakit tetanus rongga mulut yang muncul mendadak sembilan hari sebelumnya.
Jasadnya dikebumikan di Kuburan Muslimin, Teluk Lerong Ilir, Samarinda. Donasi yang dihimpun dari banyak masyarakat untuk membantu biaya perawatan rumah sakit juga telah dihentikan.
Keluarga terdekatnya, Agus Supiannur (30) menyampaikan, kepergian Akira benar-benar membuat sedih, lantaran berlangsung begitu cepat sejak dinyatakan menderita tetanus, 23 Desember 2020. Padahal, dua hari sebelumnya Akira hanya mengeluh sariawan dan panas dalam.
Donasi masyarakat, lanjut Agus, sudah sangat membantu untuk menopang pembiayaan perawatan di rumah sakit. Namun apa daya, Tuhan tampaknya lebih mencintai Akira, sehingga dipanggil lebih dulu.
“Kami sekeluarga mengucapkan banyak-banyak ucapan terimakasih atas bantuan dan doa dari berbagai pihak, yang mana kami tidak bisa sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas atas kebaikan dari para donatur, relawan, serta anggota Bubuhan Busam (Grup Facebook) atas doa nya. Dan, ananda kami Akira ditempatkan di sisi Allah SWT, Aamiiin,” ucap Agus.
Kenangan yang masih terasa hangat di benak, lanjutnya, Akira semasa hidup mampu memberikan kasih sayang yang nyata terhadap keluarga. Selalu mau menurut ketika dimintai tolong, dan pandai membuat tertawa.
Terlepas dari perpisahan kedua orang tuanya, Akira dikenal sebagai anak yang kerap bersikap dewasa lebih dari usianya.
“Dia (Akira) tinggal sama neneknya yang sekarang sudah susah jalannya, tapi dia bisa sabar sebagai anak atau cucu. Malah dia bisa banyak membantu nenek dan keluarga kalau ada keperluan di rumah, bisa ringan tangan dan suka hatinya kalau disuruh pergi belanja,” beber Agus.
“Anaknya itu kalau lagi manja ya manja betul. Dia itu dekat dengan saya, dari kecil sering sama-sama,” tambahnya.
Mungkin kediamannya di Jalan Antasari, Gang Karya 1, Kelurahan Sungai Kunjang, akan menjadi lebih sepi. Hingar-bingar pergantian tahun tidak menggantikan keberadaan Sang Malaikat Kecil Akira di tengah keluarganya.
“Semoga ananda kami Akira ditempatkan di surga tertinggi. Hanya itu yang kami harapkan,” imbuh Agus. (*)
Penulis : Raymond Chouda