Halokaltim.com – Sakira Sandrina Azzahra awalnya hanya merasakan perih biasa di dalam mulutnya, Senin (21/12/20) lalu. Sariawan itu tampak tak berarti. Namun belakangan menjadi masalah akut.
Keluhan tersebut awalnya dilaporkan bocah usia 6 tahun itu kepada Agus Supiannur (30), keluarga terdekatnya. Namun tak diketahui bahayanya, sampai akhirnya rasa perih muncul hingga terasa lebih menyiksa.
“Sariawan saat itu disertai panas dalam, sampai dia (Akira) tidak selera makan, dan kondisinya dalam waktu cukup singkat semakin menurun,” ungkap Agus kepada jurnalis halokaltim.com, Sabtu (26/12/20) malam.
Agus mengatakan, bocah yang akrab disapa Akira itu dikenal sebagai anak yang rajin dan sangat perhatian. Sejak kecil tinggal bersama sang nenek yang sudah susah berjalan karena termakan usia. Tapi bocah itu tetap gigih menemani dan membantu berbagai keperluan sang nenek.
Namun sakit yang tak disangka-sangka itu, akhirnya membuat Akira harus dilarikan ke Ruang ICU, RS Dirgahayu Samarinda, Rabu (23/12/20). Saat ini, Akira didiagnosa mengalami tetanus rongga mulut
Dia segera dilarikan ke rumah sakit tersebut dari kediamannya di Jalan Antasari, Gang Karya 1, Nomor 1, RT 7, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kaltim.
“Ada infeksi di dalam mulutnya, yang mengakibatkan badannya kejang-kejang. Dia sempat tidak sadarkan diri sehingga membutuhkan penanganan yang serius,” ungkap Agus.
Hingga Minggu (27/12/20) sore, menurut Agus, dokter sudah siap melakukan tindakan operasi. Bahkan sejak dua hari sebelumnya.
“Tapi Akira masih tidak sadarkan diri, karena dokter sengaja membuatnya tidur sambil menunggu kondisinya agak mendingan. Dokter akan melakukan tindakan operasi kalau kondisi tubuhnya sudah cukup membaik,” ungkap dia.
Dia membeberkan, pihak rumah sakit memperkirakan, penanganan Akira membutuhkan dana perawatan hingga Rp 4,5 juta per hari.
Namun mengingat kondisi keluarga yang tidak mampu dan serba kekurangan, maka Agus berinisiatif menggalang dana dari masyarakat melalui Grup Facebook Bubuhan Samarinda (Busam).
Simpati masyarakat perlahan terus mengalir. Hingga kini, dana yang terhimpun dari bantuan masyarakat itu telah mencapai sekira Rp 20 juta. Lantas Rp 10 juta akan dipergunakan untuk tindakan operasi awal. Namun dana itu belum mampu mengimbangi biaya perawatan Rp 4,5 juta per hari.
“Kami ingin mengajak siapa saja untuk mendoakan anak ini agar kembali sehat dan ceria kembali. Bagi yang ingin berdonasi atau membantu biaya berobat anak ini maka kami juga akan sangat bersyukur dan akan menggunakan sebaik-baiknya,” tutur Agus. (*)
Penulis : Raymond Chouda
Catatan :
Bagi siapa saja yang ingin berdonasi untuk membantu Akira, bisa langsung melalui pihak keluarga di Jalan Antasari, Gang Karya 1, Nomor 1, RT 7, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Atau menjumpai ke Ruang ICU, RS Digarhayu Samarinda, Kaltim.
Untuk donasi via transfer bank dapat melalui:
Deri Okta Pinda (Rek BCA : 8355069458).
Atau menghubungi pihak keluarga melalui nomor : 0822-3228-0097 (Agus Supiannur)