Halokaltim.com – Calon Bupati Kutai Timur (Kutim), H Mahyunadi SE MSi menggelar silaturahmi dengan warga Satuan Permukiman (SP) 4, Kecamatan Kaliorang, Selasa (17/11/20). Berbagai aspirasi disampaikan warga.
Warga setempat, Muhammad Radai meminta agar Mahyunadi-Kinsu memprioritaskan pembangunan masjid Nurul Huda.
“Masjidnya harus diperbaiki,” katanya.
Sedangkan warga lainnya, Yosep Sado meminta perluasan gereja lantaran sudah overload saat ibadah.
Tidak hanya tempat ibadah, aspirasi terkait infrastruktur juga disampaikan oleh warga.
“Masyarakat kami butuh tiang listik di Jalan Durian,” kata Fauzan.
Warga lainnya, Kasidi meminta agar jalan menjadi prioritas.
“Semoga Bapak Mahyunadi menjadi bupati, agar jalan kita cepat bagus,” sambungnya.
Mahyunadi yang berpasangan dengan H Lulu Kinsu memastikan bahwa apa yang disampaikan oleh warga sudah masuk dalam program prioritasnya. Hal itu sejalan dengan keinginan Mahyunadi-Kinsu untuk mewujudkan Kutim yang maju, mandiri, dan sejahtera berlandaskan gotong royong.
Di sektor infrastruktur, Mahyunadi-Kinsu berkomitmen mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan proporsional. Penambahan ruas dan peningkatan kualitas jalan akan dilakukan. Elektrifikasi listrik dan sambungan instalasi PDAM di semua desa juga direalisasikan.
“Infrastruktur dibangun agar terjadi konektivitas antardaerah, antarkecamatan, dan antardesa. Kalau sudah terkoneksi, jalanan mulus, ekonomi akan tumbuh. Transportasi lancar. Kebutuhan masyarakat akan terpenuhi,” kata Mahyunadi.
Di bidang keagamaan, Mahyunadi-Kinsu juga memastikan akan dilakukannya peningkatan dan pemerataan kualitas pemuka agama dan rumah ibadah.
Membangun Kutim ke depan tidaklah mudah. Di tengah meningkatnya angka kemiskinan, banyaknya infrastruktur jalan yang rusak, kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan, fasilitas kesehatan yang belum merata, hingga kesejahteraan masyarakat harus diselesaikan. Jika salah memilih pemimpin pada 9 Desember mendatang, harapan untuk menikmati program-program tersebut di atas akan sirna.
Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas, pengalaman, dan paham dengan kondisi masyarakat. Kehadiran masyarakat dalam rangka membawa Kutim untuk perubahan sangat dibutuhkan. Syaratnya adalah, pada tanggal 9 Desember mendatang. (*)
Editor : Raymond Chouda