Halokaltim.com – Mobil yang tercebur ke Sungai Mahakam di kawasan Jl Yos Sudarso Samarinda, Kaltim, Minggu (9/8/20) lalu, masih menyisakan rasa penasaran. Saat itu, seluruh pintu mobil tidak terkunci.
Dugaan adanya korban lain di mobil yang tercebur ke Sungai Mahakam sulit dibuktikan oleh Unit Inafis Polresta Samarinda.
Sesaat setelah mobil berhasil terangkat, personel Inafis dibantu sejumlah relawan langsung melakukan pemeriksaan maupun penyelidikan terhadap mobil tersebut.
Kanit Inafis Polresta Samarinda, Ipda Yitno Hadi menuturkan, saat mobil tercebur ke sungai, kondisi hand break (rem tangan) dalam keadaan terangkat, dan seluruh pintu dalam kondisi tidak terkunci.
“Kami menduga pengendara mobil menarik hand break saat sudah berada di air. Untuk kondisi pintu, seluruhnya tidak terkunci,” ucapnya, dikutip dari Tribunkaltim.co, Minggu (9/8/20).
Ditanya mengenai apakah ada kemungkinan penumpang lain selain korban di mobil tersebut. Dirinya mengaku hal itu belum dapat dipastikan oleh pihaknya.
Pasalnya, untuk mencari sidik jari di dalam mobil, hal itu sulit dilakukan karena kondisi mobil terendam air.
“Tanda apakah ada orang lain selain korban, hal itu susah dilakukan, karena kendaraan terendam air, dan kami susah temukan sidik jari,” ungkapnya.
“Sekarang ini tinggal menunggu keterangan korban saja,” sambungnya.
Dari hasil pemeriksaan di mobil tersebut, hanya ditemukan gitar, pancingan, tas, dompet, uang senilai Rp 350 ribu, SIM, STNK, dan kartu ATM.
Walaupun korban terindikasi tengah dalam pengaruh minuman keras (miras), namun tidak ditemukan adanya bekas ataupun botol miras di mobil tersebut.
“Untuk botol miras ataupun sejenisnya, tidak kami temukan di dalam mobil,” jelasnya.
Diketahui, mobil tersebut tenggelam pada sekira pukul 05.30 Wita, dan berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.53 Wita.
Awalnya Tim SAR gabungan memperoleh informasi dari saksi, sekaligus korban bahwa terdapat tiga penumpang lainnya di mobil tersebut. Namun, ketika mobil berhasil diangkat, tidak ditemukan adanya korban lainnya.
Kejadian itu sendiri bermula dari sebuah kendaraan roda empat nomor polisi KT 1256 ZC masuk ke area pelabuhan Samarinda, Jl Yos Sudarso melalui pintu 1.
Kendaraan tersebut lalu menuju arah ujung dermaga, dan langsung terjun ke sungai. (ash)
