Halokaltim.com – Ratusan warga sempat menghadang aksi penggusuran yang dilakukan Pemkot Samarinda melalui Satpol PP terhadap sejumlah rumah di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda, Kaltim, beberapa hari terakhir.
Kamis (9/7/20) kemarin, pembongkaran tersebut sempat kembali dihadang oleh ratusan warga. Tak menyerah, Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda, Sugeng Chairuddin, tetap melanjutkan aksi pembongkaran rumah warga.
Sugeng menegaskan, apa yang Pemkot Samarinda lakukan, itu sudah sesuai dengan kebijakan yang diatur.
Berita terkait : Akhirnya Gak Ribut Lagi, Bantaran SKM Samarinda Dibongkar, 60 Warga Terima Santunan
Ratusan Masyarakat Tolak Penggusuran Rumah Bantaran SKM Samarinda, Sekda : Kami Tetap Bongkar
Bahkan rencana relokasi warga dari bantaran SKM itu sebenarnya sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, namun selalu ada kendala yang membuat rencana itu selalu tertunda sampai akhirnya ada aksi penggusuran itu.
Alasan utama penggusuran, ucap Sugeng, yakni untuk kepentingan normalisasi SKM yang selama ini menjadi salah satu penyebab banjir di Kota Tepian.
Di mana diketahui, Samarinda selama bertahun-tahun selalu akrab dengan persoalan banjir. Baik ketika hujan dalam durasi yang lama maupun durasi sebentar, banjir tetap akrab dengan warga. Selalu muncul, meski sudah berbagai cara dilakukan.
“Saya dan anggota di sini hanya mengeksekusi. Kalau kebijakannya stop ya stop, kalau terus ya terus,” tegasnya.
Dia juga secara khusus menyampaikan apresiasi terhadap sikap aksi massa yang mengizinkan Pemkot Samarinda untuk membongkar bangunan yang telah menerima santunan ganti rugi.
Selanjutnya, pasca rapat dengar pendapat yang rencananya akan digelar di DPRD Samarinda, petugas Satpol PP dipastikannya akan kembali melanjutkan eksekusi bangunan yang telah dibayarkan oleh Pemkot Samarinda lewat rekening masing-masing pemilik.
“Minimal akhir bulan ini sudah bersih semua. Karena, normalisasi ini yang harus diutamakan,” pungkasnya. (ash)