Warga Kutim Asal NTT Beri Dukungan ke Mahyunadi di Pilkada 2020

Halokaltim.com – Keputusan Mahyunadi terjun sebagai bakal calon bupati Kutai Timur (Kutim) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 mendapatkan ragam tanggapan dari masyarakat. Antara lain dari warga Kutim asal Nusa Tengara Timur (NTT).

Saat berjumpa Mahyunadi di Kopi Kai, Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta Utara, belum lama ini, puluhan perwakilan warga Kutim asal NTT menyampaikan pendapat mereka atas keputusan pria yang pernah menjabat ketua DPRD Kutim itu mesti maju di Pikada Kutim 2020.

Sejumlah perwakilan warga Kutim asal NTT ikut memberikan dukungan kepada Mahyunadi sebagai bakal calon bupati di Pilkada Kutim 2020.

Secara umum, warga Kutim asal NTT memiliki pendapat senada. Mereka mendukung keputusan politikus Partai Golkar itu. Menurut mereka, Mahyunadi adalah sosok yang tepat memimpin Kutim pada periode berikutnya, karena menjadi representasi anak muda dan juga orangtua.

Di sisi lain, menurut mereka, lelaki yang karib disapa Unad itu merupakan figur yang dapat mewakili masyarakat dari berbagai suku dan agama di Kutim. Karena semasa menjabat ketua DPRD Kutim, Mahyunadi dikenal dekat dengan semua elemen dan tokoh masyarakat.

Alfons (40) salah seorang warga Kutim asal NTT menyampaikan, baginya, Mahyunadi merupakan yang dekat dengan mereka. Dia pun tahu betul bagaimana sepak terjang dan latar belakang Mahyunadi semasa menjadi wakil rakyat di DPRD Kutim.

“Yang kami harapkan dan butuhkan sekarang adalah perubahan. Kutim butuh sosok yang bisa merangkul semua masyarakat. Yang mampu membawa perubahan bagi pembangunan di Kutim. Dan kami melihat itu ada di Pak Mahyunadi,” ucapnya.

Ada beberapa hal yang dititipkan Alfons dan warga Kutim asal NTT jika pria yang pernah menjabat ketua DPD II Golkar Kutim itu bila menjadi bupati. Pertama, mereka mengharapkan agar Mahyunadi dapat membantu anak-anak dari warga Kutim asal NTT untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai, di antaranya dengan memfasilitasi beasiswa.

“Jika Pak Mahyunadi menjadi bupati, kami berharap, beliau dapat membantu berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang dimiliki warga Kutim asal NTT. Misalnya soal sulitnya mendapatkan KTP dan rendahnya upah yang didapatkan di perusahaan-perusahaan sawit,” asanya.

Hal senada juga diutarakan Anton Pafon (55). Menurutnya, Mahyunadi adalah sosok yang layak memimpin Kutim karena kaya akan pengalaman politik. Di sisi lain, sambung dia, Mahyunadi pun figur yang tepat bagi warga Kutim asal NTT.

“Beliau adalah figur yang tepat untuk membawa perubahan bagi pembangunan di Kutim, bagi kami warga Kutim asal NTT,” ucapanya.

Anton menitipkan harapan, jika Mahyunadi jadi bupati, maka persoalan ketimpangan pembangunan infrastruktur di Kutim dapat diperhatikan dan dibenahi. Karena menurutnya, tidak sedikit jalan dan gang-gang di Sangatta misalnya yang kondisinya cukup memprihatinkan. Dari jalan berdebu hingga becek.

“Sebagai warga, kami berharap, beliau dapat membenahi pembangunan di Sangatta. Karena ini menjadi contoh dan wajah pembangunan di Kutim. Sebagai ibu kota kabupaten, masih ada banyak pembangunan yang perlu di perbaiki dan dibenahi,” katanya.

Terakhir ada Thomas Kota (44). Pria yang bermukim di Sangatta Utara ini pun mengaku cukup kenal dengan sosok Mahyunadi. Dia berujar, Yunat adalah sosok yang mudah bergaul dan tidak pernah membeda-bedakan antar suku dan agama.

“Beliau adalah sosok yang netral. Beliau baik dengan siapa saja dan dekat dengan kami dari saat menjadi anggota dewan. Beliau pun sering membantu kami dan teman-teman warga Kutim asal NTT. Kami berharap, beliau bisa memimpin pembangunan Kutim untuk 5 tahun ke depan,” harapnya. (ash)