Halokaltim.com – Penumpukan sampah sempat terjadi di tempat pembuangan sampah (TPS) Sangatta Utara, di wilayah Kanal 3, Jl AW Syahranie, Kutai Timur (Kutim), Kaltim. Gunungan sampah akhirnya segera dibersihkan setelah Bupati Kutim Ismunandar memerintahkan petugas untuk membersihkan sampah tersebut, usai adanya aduan masyarakat.
Ismunandar turut memantau langsung ke TPS Sangatta Utara, Sabtu (27/6/20). Dia menginstruksikan langsung untuk membersihkan gunungan tersebut secara menyeluruh, agar dibawa segera ke tempat pembuangan akhir (TPA) Batota.
Lelaki yang karib disapa Ismu itu datang dengan didampingi para petugas dari UPT Kebersihan Sangatta Utara dan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim. Sebuah eksavator dan beberapa truk pengangkut sampah telah didatangkan untuk mengatasi tumpukan sampah, sebagai antisipasi sebelum semakin membludak.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, DLH Kutim, Sugiyo mengatakan, pembersihan ini adalah upaya antisipasi sebelum sampah semakin banyak menumpuk di TPS. Pengerukan sampah itu telah dilakukan sejak Kamis (25/6/20).
“Ini disebabkan sejumlah armada kendaraan roda 3 untuk pengangkut sampah di beberapa RT sedang rusak dan umurnya sudah uzur. Jadi sampah terkumpul di sini (TPS),” ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, bupati menegaskan para petugas ke TPS untuk mengatasi masalah itu karena berawal dari aduan masyarakat. Sementara bupati ikut memantau langsung di TPS Sangatta Utara.
“TPS ini kan letaknya di wilayah perkantoran. Makanya ini jadi antisipasi supaya sampah tidak menumpuk terlalu besar,” ujar dia.
Setelah melakukan pemantauan, sambung dia, bupati memberi solusi agar sampah dibersihkan semua dari TPS. Sementara armada roda 3, ke depannya akan diberikan pengadaan lagi di masing-masing RT yang memerlukan.
Dia menerangkan, mekanisme pembuangan sampah di Kutim berawal dari sampah di rumah-rumah warga, kemudian dibuang ke tempat sampah di pinggir jalan. Sampah itu lalu dijemput petugas UPT Kebersihan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Batota.
Sedangkan sampah di TPS, terang Sugiyo, adalah hasil buangan dari tingkat RT yang dibawa oleh petugas RT dengan armada kendaraan roda 3. Eksekusi akhir, sampah itu juga akan dibawa oleh UPT Kebersihan ke TPA Batota.
“Ini hanya karena armada tidak maksimal, makanya terjadi penumpukan,” ucap Sugiyo.
Terpisah, Kepala UPT Kebersihan Sangatta Utara, M Muhafi membenarkan adanya hal tersebut. Dirinya menyatakan satu komando dengan DLH Kutim pada bidang yang dipimpin Sugiyo. (ash)