Halokaltim.com – Tepat 32 tahun lalu, pada 26 Juni diperingati hari anti narkotika sedunia. Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kutai Timur (Kutim) turut memperingati hari anti narkotika dunia di Simpang Tugu Granat, Sangatta Selatan, Kutim, Jumat (26/6/20) pukul 16.00 Wita.
Ketua Granat Kutim, Herlang mengatakan, hari peringatan ini agar masyarakat tidak lupa dengan masalah besar yang masih terjadi di Indonesia, termasuk di Kutim, yaitu masih maraknya peredaran narkoba. Makanya diharap masyarakat bisa mewaspadai peredaran narkoba, terutama di kalangan anak muda yang umumnya merupakan target pasar para bandar narkoba.
“Kita harus melindungi keluarga dan anak-anak kita dari bahaya peredaran narkoba. Itu adalah tanggung jawab kita, karena ini sudah dilindungi oleh undang-undang. Narkoba adalah ancaman serius,” ucap Herlang.
Pembina Granat Kutim, H Sapri mengaku, dirinya adalah korban dari kekejaman narkoba. Sebab narkoba telah memikat sebagian dari keluarganya sehingga terseret ke penjara.
“Saya adalah orang Sangatta yang paling merasakan kekejaman narkoba. Hukum tidak mau menerima kesalahan orang yang terjerat narkoba, makanya kita harus sadar akan bahaya narkoba, dan lindungi keluarga kita,” papar Sapri di hadapan banyak hadirin saat menyampaikan pidato singkatnya.
Bupati Kutim Ismunandar yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi Granat Kutim sebagai organisasi yang nyata perduli terhadap ancaman narkoba. Dia mengajak agar masyarakat benar-benar waspada, sebab Kutim pun termasuk dalam daerah lintasan antara beberapa wilayah, sehingga rentan peredaran narkoba.
“Ini adalah satu semangat kita untuk melawan peredaran narkoba khususnya di Kutim. Tidak cuma corona saja yang kita lawan. Kalau di Malaysia hukumnya adalah sanksi gantung. Tapi kenapa mudah masuk ke Indonesia, ini yang menjadi pertanyaan, karena, kalau sudah memakai dan kecanduan, orang susah untuk berpikir dengan benar. Sesuatu yang salah akan jadi benar,” urai lelaki yang karib disapa Ismu itu.
Melalui organisasi Granat Kutim, lanjut Ismu, diharap masyarakat Kutim bisa bersama-sama melakukan pencegahan.
“Melalui ini kita harus peduli bahwa narkotika adalah musuh kita bersama,” tegas Ismu.
Anggota DPRD Kaltim Ismail yang juga hadir dalam kesempatan itu, turut memberi apresiasi. Dia mengaku, dulunya dirinya juga berasal dari Granat Kutim sebagai sekretaris.
“Saya salut, Granat Kutim bisa terus eksis bersama Pak Herlang. Saya rasa ini suatu hal yang patut dijadikan kebanggaan, karena narkoba ini masalah kita bersama yang harus benar-benar dijauhkan dari generasi penerus kita, terutama di Kutim maupun Kaltim,” ucap Ismail. (ash)