Masjid di Kutim Dibuka, Solat Jumat Perdana Ketat Protokol Kesehatan

Halokaltim.com – Penantian umat muslim di Kutai Timur (Kutim), Kaltim, terbayarkan setelah cukup lama tempat ibadah ditutup lantaran merebaknya wabah virus covid disease (covid-19). Pelaksanaan ibadah di masjid dimulai dengan solat Jumat berjamaah, Jumat (5/6/20).

Penerapan solat Jumat berjamaah di masjid-masjid Kutim dilaksanakan dengan kewajiban menerapkan semua protokol kesehatan covid-19.

Halokaltim.com melakukan pemantauan di beberapa masjid di wilayah Kecamatan Sangatta Utara, antara lain Masjid Yayasan Al-Furqon di Gg Masjid Jl Yos Sudarso II, Masjid Ulul Albaab di Jl Permai Raya, Masjid As-Salam di Jl Sulawesi, Masjid At-Taqwa di Jl Yos Sudarso III, Masjid Al-Falah dan Masjid Ar-Royan di Jl Thiung Raya Perumahan Munthe, serta Masjid Ash-haabul Jannah di Kampung Baru Munthe. Termasuk Masjid Agung Al-Faruq di Komplek Bukit Pelangi Sangatta, dan Masjid Al-Amanah di Jl H Abdullah.

Semua masjid tersebut telah menerapkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, mewajibkan penggunaan masker dan mencuci tangan, serta pemeriksaan kesehatan melalui suhu tubuh.

Sholat Jumat berjamaah dimulai sebelum jam satu siang. Pejabat dan pegawai lingkup Pemkab Kutim, karyawan tambang, personel TNI dan Polri serta masyarakat lainnya banyak yang melakukan solat di Masjid Al-Faruq.

Mengikuti imbauan awal petugas masjid Agung Al Faruq, seluruh jamaah langsung meninggalkan masjid setelah rangkaian sholat Jumat berjamaah rampung dilaksanakan. Hanya petugas masjid saja yang nampak sedikit berdiskusi mengevaluasi implementasi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 pada sholat Jumat berjamaah kali ini.

“Allhamdulillah, saya sangat gembira dan bahagia. Hari ini kita mulai lagi sholat berjamaah, setelah mulai menurunnya covid-19 di Kutai Timur. Mudah-mudahan ini keberkahan dan nantinya (kehidupan) benar-benar kembali normal seperti dulu,” ucap Bupati Kutim Ismunandar yang mengikuti solat Jumat di Masjid Al-Faruq.

Didampingi Wabup Kasmidi Bulang dan Seskab Irawansyah, Ismu menyebut kelonggaran aktivitas menuju “new normal life” atau tatanan kehidupan baru ditengah pandemi COVID-19 ini merupakan suatu keberkahan bagi setiap umat beragama. Sebab bukan umat Islam saja yang melaksanakan kegiatan di rumah ibadah, tapi juga menyusul umat agama lain.

Suasana solat Jumat di Masjid Al-Akbar binaan LDII Kutim.

Terpisah, Ketua DPD LDII Kutim, Ustaz Damuri mengatakan, warga LDII sudah diberikan sosialisasi protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah di masjid. Warga dilarang beribadah ke masjid bila belum memenuhi protokol kesehatan.

“Bahkan, kami mengimbau sesuai arahan pemerintah, agar yang beribadah di masjid adalah khusus untuk warga sekitar lingkungan masjid saja selama masa pandemi covid-19. Hal itu untuk meminimalisir adanya orang pendatang yang siapa tau dalam keadaan kurang sehat. Bagi para pendatang dari luar daerah kami sarankan untuk beribadah di rumah saja, atau melaporkan diri ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kutim supaya bisa mendapat arahan yang lebih sesuai,” ucap Damuri. (ash)