banner 1024x768

Periode Pertama Ismu-KB Sudah Jawab Janji Politik Pemenuhan Infrastruktur Dasar 18 Kecamatan Kutim

banner 1024x768

Halokaltim.com – Periode pertama kepemimpinan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, menunjukkan perkembangan utama dalam pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat. Sesuai visi-misi yang dijanjikan, layanan dasar seperti air dan listrik telah mencapai pemerataan.

Di mana diketahui, selama ini kebutuhan dasar masyarakat air dan listrik di Kutim sebelumnya masih terpusat di beberapa tempat saja. Kini, belum selesai satu periode roda kepemimpinannya, Ismu-KB (sebutan Ismunandar dan Kasmidi Bulang) telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam pelayanan tersebut.

Cakupan layanannya saat ini sudah mencapai lebih 70 persen. Bahkan dalam kurun waktu tiga tahun belakangan, layanan air bersih PDAM Tirta Tuah Benua sudah hadir di 18 kecamatan se-Kutim. Ditambah lagi dengan program SPAMDes (sistem Penyediaan Air Minum Desa) yang digarap oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) serta program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), sehingga sudah mampu mencakup ke semua kalangan masyarakat Kutim.

Dari persentase tersebut, layanan air bersih melalui PDAM mencapai 64,45 persen di tahun 2019 dengan jumlah sambungan mencapai 27.466 sambungan langganan. Sementara ketersediaan air bersih melalui program SPAMDes, melayani 29 desa dengan 653 sambungan rumah, pada 2020 ini. Layanan tersebut bisa dinikmati oleh 34.048 jiwa di luar cakupan PDAM Kutim.

Jumlah tersebut menggenapi 59 unit sarana air bersih yang dibangun melalui program SPAMDes dan Pamsimas.

“Memang, kalau orang tanya mengapa dalam kepemimpinan Ismu-KB kurang ada pembangunan yang monumental. Itu karena kami lebih mengutamakan pembangunan yang langsung bisa dirasakan masyarakat banyak, terutama mereka yang berada di kawasan pedalaman dan pesisir. Salah satunya, sarana dan prasarana air bersih,” ungkap Bupati Ismunandar.

Selain air bersih, ketersediaan listrik menjadi prioritas utama pembangunan di Kutai Timur. Kerja sama Pemkab Kutai Timur dengan PT PLN Kaltim Kaltara adalah mewujudkan ketersediaan listrik di seluruh desa di Kutai Timur.

“Saat ini, ketersediaan listrik di desa-desa di Kutai Timur sebenarnya sudah lebih 70 persen juga. Namun, sebagian masih menggunakan genset yang dikelola secara mandiri. Terutama desa-desa yang terpencil. Kami upayakan menggunakan listrik dengan sistem komunal. Ke depan kita tengah berusaha, seluruh desa bisa terjangkau oleh PLN,” imbuh Wabup Kasmidi Bulang.

Seperti diketahui, tahun 2019 ada 13 desa di tujuh kecamatan yang mendapatkan penerangan dari PLN. Yakni, desa Bumi Rapak, Bumi Etam dan Bumi Jaya di Kecamatan Kaubun, Desa Maloy di Kecamatan Sangkulirang, Desa Tepian Baru dan Tepian Indah di Kecamatan Bengalon, desa Selangkau di Kecamatan Kaliorang, desa Juk Ayak dan Muara Pantun di Kecamatan Telen, desa Segoi Makmur, Sikka Makmur dan Mukti Utama di Kecamatan Long Mesangat serta Desa Long Lees di Kecamatan Busang.

Tahun 2020 ini, menyusul delapan desa yang mendapat penerangan PLN dan 2021 mendatang ada 14 desa, di 2022 ada 25 desa dan di 2023 ada 10 desa. Seluruh tahapan hingga 2023 tersebut menggenapi rencana kerja PLN untuk menerangi desa-desa di seluruh wilayah Kutai Timur. Hingga akhirnya, seluruh desa di Kutim terang benderang. Anak-anak bisa belajar di malam hari, bisa menonton televisi dan menyerap informasi dari luar dengan baik. (adv/ash)